Ledakan di Beirut, Warga Marah Investigasi Belum Selesai

Reporter

Tempo.co

Kamis, 30 September 2021 11:00 WIB

Warga unjuk rasa pada 29 September 2021 karena investigasi ledakan bahan kimia di pelabuhan Beirut tertunda terus. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan keluarga korban ledakan di Beirut, pada Rabu, 29 September 2021, turun ke jalan untuk meluapkan kemarahan. Mereka kecewa karena invetigasi atas musibah ini tertunda-tunda.

Sejumlah demonstran turun ke jalan sambil membawa foto-foto para korban, yang dilengkapi dengan tulisan, ‘akhiri segala bentuk korupsi’. Ada pula demonstran yang berdiri dalam diam sambil membawa foto anggota keluarga mereka yang meninggal.

Ledakan persisnya di sebuah gudang penyimpanan bahan kimia di pelabuhan Beirut, Lebanon.

Warga unjuk rasa pada 29 September 2021 karena investigasi ledakan bahan kimia di pelabuhan Beirut tertunda terus. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Sejumlah partai berkuasa di Lebanon, termasuk kelompok Hezbollah, dituduh sudah bias dalam investigasi ledakan di pelabuhan Beirut itu. Beberapa demonstran berteriak menyebut Hezbollah sebagai teroris.

Demonstran berkumpul di Palace of Justice di Beirut dalam kondisi marah. Sebab sudah lebih dari sebulan, belum ada satu pun pejabat yang ditahan atau dituntut pertanggung-jawabannya atas ledakan, yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai ribuan orang. Sebagian besar wilayah Ibu Kota Beirut, rusak.

“Kita sedang mencoba hal yang terasa mustahil untuk mencapai ke tahap pembuktian,” kata Joumana Khalifa, yang sepupu dan teman-temannya tewas dalam ledakan bahan kimia di pelabuhan Beirut.

Tim penyelamat memindahkan puing-puing bangunan yang rusak akibat ledakan besar di area pelabuhan Beirut, di Beirut, Lebanon 3 September 2020. [REUTERS / Mohamed Azakir]

Ledakan tersebut, tercatat sebagai salah satu ledakan non-nuklir yang terbesar. Ledakan tersebut disebabkan oleh zat amonium nitrat dalam jumlah besar, yang disimpan dalam tempat yang tidak aman di pelabuhan Beirut sejak 2013.

Investigasi atas ledakan ini dipimpin oleh hakim Tarek Bitar. Hakim Bitar hendak melayangkan sejumlah pertanyaan pada Nohad Machnouk, mantan Menteri Dalam Negeri Lebanon dan anggota parlemen, atas tuduhan kelalaian. Namun yang terjadi, pada Senin, 27 September 2021, upaya pembuktian dibekukan karena Machnouk mempertanyakan ketidak-keberpihakan hakim.

Baca juga: Ledakan di Lebanon Diduga Berasal dari Gudang Amonium Nitrat

Sumber: Reuters

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

3 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

5 jam lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

11 jam lalu

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

Ledakan di pablik smelter nikel kembali terjadi. Kali ini di pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kutai Kartanegara, Kaltim.

Baca Selengkapnya

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

14 jam lalu

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

Bunyi ledakan tiba-tiba menggoyang tubuh Lusi Puspita. Di luar, semburat api dan asap menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau PT KFI.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

1 hari lalu

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

Menkominfo Budi Arie Setiadi tanggapi revisi RUU Penyiaran yang salah satunya isinya melarang investigasi jurnalistik

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta RUU Penyiaran yang Menuai Polemik

2 hari lalu

Fakta-fakta RUU Penyiaran yang Menuai Polemik

RUU Penyiaran yang saat ini dalam proses harmonisasi di Baleg DPR RI tersebut dianggap dapat menghambat kebebasan pers di Indonesia. Sejauh mana?

Baca Selengkapnya

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

2 hari lalu

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

Konstituen Dewan Pers ramai-ramai tolak RUU Penyiaran yang bisa mengekang kemerdekaan pers. Apa kata AJI, PWI, IJTI, AMSI dan lainnya?

Baca Selengkapnya

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

3 hari lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

3 hari lalu

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

Dewan Pers menolak draf RUU Penyiaran. Berikut 7 poin lengkap catatan penilakannya.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

4 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya