Aktivis HAM Desak Dewan HAM PBB Selidiki Kejahatan Perang Taliban

Reporter

Tempo.co

Selasa, 28 September 2021 09:00 WIB

Militan Taliban melihat sel penjara Pul-e-Charkhi di Kabul, Afghanistan, 15 September 2021. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Afghanistan yang digulingkan dan kelompok aktivis HAM meminta badan hak asasi manusia PBB pada Senin untuk menyelidiki laporan kejahatan perang Taliban seperti pembunuhan yang ditargetkan, pembatasan terhadap perempuan, dan kebebasan berbicara.

Seruan yang datang ketika Uni Eropa (UE) bersiap untuk mengajukan rancangan resolusi tentang Afghanistan, didukung oleh kepala komisi independen Afghanistan untuk hak asasi manusia, yang mengatakan banyak kegiatannya telah ditangguhkan sejak Taliban berkuasa.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengadakan sesi darurat bulan lalu setelah pengambilalihan Taliban, tetapi para aktivis mengatakan bahwa resolusi pimpinan Pakistan yang diadopsi terlalu lemah. Teks itu meminta kepala hak asasi PBB Michelle Bachelet untuk melaporkan kembali, memberinya sedikit sumber daya atau wewenang, menurut Reuters, 28 September 2021.

Bachelet mengatakan kepada forum pada 13 September, Taliban telah melanggar janji dengan memerintahkan perempuan untuk tinggal di rumah dan dengan melakukan pencarian mantan musuh dari rumah ke rumah.

Rancangan resolusi Uni Eropa yang diedarkan pada sesi ini dan dilihat oleh Reuters, mengutuk eksekusi dan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dan media. Jika diadopsi, Uni Eropa akan menunjuk seorang pelapor khusus, tetapi bukan penyelidikan penuh.

Advertising
Advertising

"Kami mendesak anggota Dewan, sesuai dengan mandat Dewan, untuk mengadopsi resolusi dalam sesi saat ini yang menetapkan mekanisme yang berdedikasi dan efektif untuk memantau situasi hak asasi manusia di Afghanistan, suatu keharusan untuk akuntabilitas dan pencegahan," Nasir Ahmad Andisha, kata duta besar Afghanistan yang masih menjabat, mengatakan kepada forum Jenewa.

Aktivis mengatakan bahwa pelapor khusus, ahli independen yang biasanya memiliki pekerjaan penuh waktu, akan gagal.

"Hanya seorang pelapor khusus dengan bantuan dari (kantor hak asasi PBB) tidak cukup," kata Ken Roth, direktur eksekutif Human Rights Watch dalam sebuah acara panel. "Mengingat kompleksitas negara, mekanisme investigasi membutuhkan tim penuh, dengan sumber daya yang berdedikasi dan mandat yang jelas."

Warga melihat mayat yang digantung di Alun-alun Kota Herat, Afghanistan, 25 September 2021. Taliban mengatakan mereka akan terus menjatuhkan hukuman cepat dan berat pada pelanggar hukum untuk menghentikan kejahatan seperti perampokan, pembunuhan dan penculikan yang telah meluas di Afghanistan. REUTERS/Stringer

Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International yang merupakan mantan penyelidik PBB tentang pembunuhan di luar hukum, mengatakan pemantauan hak asasi manusia sangat penting sekarang.

"Pelestarian bukti juga penting untuk mengirim pesan yang jelas kepada Taliban bahwa kejahatan internasional tidak luput dari perhatian atau tidak dihukum," katanya.

Shaharzad Akbar, ketua komisi hak asasi manusia independen Afghanistan yang telah melarikan diri dari negara itu, mengatakan Taliban telah melakukan pembunuhan dengan sasaran terutama terhadap mantan pasukan keamanan nasional dan beberapa warga sipil.

"Mereka menciptakan lingkungan ketakutan bagi semua orang, termasuk pembela hak asasi manusia, aktivis hak perempuan dan jurnalis yang masih berada di negara ini, kebanyakan dari mereka bersembunyi," katanya kepada panel.

"Kami memiliki laporan tentang pembunuhan di luar proses hukum terhadap para tahanan," katanya.

Baru-baru ini, otoritas Taliban di Kota Herat, Afghanistan barat, membunuh empat orang yang diduga penculik dan menggantung jasad mereka di depan umum untuk mencegah orang lain, kata seorang pejabat pemerintah setempat pada Sabtu.

Baca juga: Taliban Larang Cukur Jenggot dan Musik, Langgar Syariat Islam

REUTERS

Berita terkait

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

3 jam lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

5 jam lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

7 jam lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

16 jam lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

2 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

3 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

3 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya