Myanmar Tak Berpidato di Sidang Umum PBB

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 25 September 2021 21:00 WIB

Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (kanan) menghadiri KTT ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu, 24 April 2021. Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing dan sejumlah pemimpin serta utusan dari negara-negara ASEAN akan hadir. ANTARA FOTO/HO/ Setpres-Muchlis Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi dari Myanmar tidak dijadwalkan untuk memberikan pidato dalam sidang tahunan PBB. Hal itu dipastikan oleh Juru bicara PBB pada Jumat, 24 September 2021 di tengah klaim soal kursi Myanmar di PBB.

Myanmar saat ini dikuasai oleh militer melalui sebuah kudeta terhadap pemerintah sipil Myanmar.

Duta Besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun mengacungkan tiga jari di akhir pidatonya di depan Majelis Umum di mana ia memohon tindakan internasional dalam membatalkan kudeta militer di negaranya seperti yang terlihat dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video, di wilayah Manhattan di New York City, New York, AS, 26 Februari 2021. [United Nations TV / Handout via REUTERS]

Advertising
Advertising

Posisi Afghanistan di PBB juga menuai perdebatan setelah negara itu dikuasai oleh kelompok radikal Taliban pada bulan lalu. Namun Duta Besar Afghanistan untuk PBB yang digulingkan Taliban dijadwalkan memberikan pidato pada Senin, 27 September 2021.

“Pada titik ini, Myanmar tidak memberikan pidato,” kata Juru bicara PBB Stephane Dujarric

Duta Besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun, yang ditunjuk oleh Aung San Suu Kyi pemimpin de factor di Myanmar, awalnya direncanakan untuk menyampaikan pidato dihadapan 193 negara anggota PBB pada Senin, 27 September 2021. Diplomat dari Cina, Rusia dan Amerika Serikat sudah satu suara, namun Moskow dan Beijing tidak keberatan kalau Moe Tun masih berada di kursi PBB untuk sidang tersebut asalkan dia tidak berbicara di pertemuan tingkat tinggi.

“Saya menarik diri dari daftar sebagai pembicara dan saya tidak akan mengutarakan suara saya dalam acara debat di sidang umum PBB,” kata Moe Tun.

Moe Tun menyadari adanya kesalah-fahaman diantara sejumlah anggota komite kredensial PBB, termasuk Rusia, Cina dan Amerika Serikat. Pemerintahan Junta di Myanmar sebenarnya sudah menunjuk Aung Threin, pensiunan tentara, untuk menjadi Duta Besar Myanmar di PBB. Sedangkan Moe Tun sudah diminta untuk memperbaharui akreditasinya di PBB, kendati dia menjadi rencana pembunuhan atau melukainya karena dia menentang kudeta militer pada Februari lalu.

Baca juga: PBB Diminta Segera Tentukan Status Keanggotaan Myanmar dan Afghanistan

Sumber: Reuters

Berita terkait

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

19 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

21 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

3 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

4 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

4 hari lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya