Taliban Terapkan Hukum Islam, Tangan Pencuri akan Dipotong

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 25 September 2021 09:54 WIB

Seorang tentara Taliban berdiri di penjara Pul-e-Charkhi di Kabul, Afghanistan, 15 September 2021. Dulu penjara ini dipadati oleh ribuan tahanan Taliban yang ditangkap oleh pemerintah Afghanistan. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban akan kembali menerapkan syariah Islam di Afghanistan. Dalam wawancara dengan kantor berita The Associated Press, Menteri Kehakiman Mullah Nooruddin Turabi mengatakan Taliban akan mengikuti hukum Islam berdasarkan Al Quran. “Tidak ada yang akan memberi tahu seperti apa hukum kami seharusnya. Kami akan mengikuti Islam dan membuat hukum berdasarkan Al-Quran,” ujarnya.

Ia juga memperingatkan dunia agar tak mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan. “Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apa pun tentang hukum dan hukuman mereka,” kata Turabi kepada AP di Kabul belum lama ini.

Sejak Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus 2021 dan menguasai negara itu, warga Afghanistan dan negara-negara di dunia menanti hukum yang diterapkan oleh Taliban. Pernyataan Turabi menunjukkan bahwa para pemimpin Taliban tetap mengakar terhadap pandangan garis keras yang konservatif. Padahal saat ini anggota militan Taliban akrab dengan kemajuan teknologi, seperti video dan ponsel.

Turabi yang kini berusia 60-an sebelumnya mengepalai Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Pada saat itu, dunia mengecam hukuman Taliban, di stadion Kabul atau di halaman masjid yang luas, sering dihadiri oleh ratusan pria Afghanistan.

Seorang pembunuh dieksekusi mati dengan tembakan di kepala yang dilakukan oleh keluarga korban. Keluarga diberi pilihan menerima uang ganti rugi dan membiarkan pelakunya hidup atau dihukum mati. Untuk pencuri, hukumannya adalah potong tangan. Bagi mereka yang dihukum karena perampokan di jalan raya, tangan dan kakinya diamputasi.

Advertising
Advertising

Pengadilan dan vonis jarang dilakukan secara terbuka dan bisa dihadiri oleh umum. Pengadilan hanya dihadiri cendekiawan Islam, yang pengetahuan hukumnya terbatas berdasarkan perintah agama.

Turabi mengatakan bahwa kali ini, hakim akan mengadili kasus berdasarkan Al-Qur'an. “Pemotongan tangan sangat diperlukan untuk keamanan,” katanya. Hal itu akan menimbulkan efek jera.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Al Jazeera, Turabi mengatakan sistem peradilan akan mencerminkan tatanan Taliban sebelumnya yang menerapkan hukum Islam. Namun ada beberapa perubahan.

"Kami tidak seperti orang Amerika yang mengatakan membela hak asasi manusia tetapi melakukan kejahatan yang mengerikan. Tidak akan ada lagi penyiksaan dan tidak ada lagi kelaparan,” kata Turabi.

Baca: Erdogan Siap Jalin Kerja Sama jika Taliban Lebih Inklusif

AP | AL JAZEERA

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

5 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Penjambret Uang Rp 52 Juta Diringkus Setelah Buron Dua Bulan

5 hari lalu

Penjambret Uang Rp 52 Juta Diringkus Setelah Buron Dua Bulan

Polisi menangkap JK, 30 tahun, penjambret uang Rp 52 juta milik seorang pedagang sembako di Pisangan, Desa Kayu Agung, Kecamatan Sepatan.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

6 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

7 hari lalu

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.

Baca Selengkapnya

Mencuri Emas Senilai Rp 100 Juta di Tangerang, Asem Babak Belur Diamuk Massa

9 hari lalu

Mencuri Emas Senilai Rp 100 Juta di Tangerang, Asem Babak Belur Diamuk Massa

Asem, 30 tahun, menjadi bulan bulanan warga yang emosi karena ulahnya mencuri di toko emas di Tangerang.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

12 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

14 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

14 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kapolres Metro Tangerang Beri Hadiah Umroh Polisi yang Lumpuhkan Pencuri Modus Tukar Uang di Citra Raya

37 hari lalu

Kapolres Metro Tangerang Beri Hadiah Umroh Polisi yang Lumpuhkan Pencuri Modus Tukar Uang di Citra Raya

Tindakan anggota Banit Siepropam Polres Metro Tangerang Kota itu viral, setelah video dia mengagalkan pencurian uang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya