Prancis: Butuh Waktu Perbaiki Hubungan dengan Amerika Akibat Kesepakatan AUKUS

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 September 2021 12:00 WIB

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menghadiri sesi kerja selama pertemuan para menteri luar negeri negara-negara G7 di Dinard, Prancis, 6 April 2019. [REUTERS/Stephane Mahe/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis, akan membutuhkan waktu dan tindakan untuk memulihkan kepercayaan dalam hubungan dua negara setelah krisis yang dipicu oleh pembatalan kontrak kapal selam Prancis oleh Australia.

Prancis marah dengan keputusan Australia minggu lalu untuk memilih kesepakatan dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membeli kapal selam bertenaga nuklir, dan menarik duta besarnya dari Washington dan Canberra untuk konsultasi.

Pertemuan Blinken dan Le Drian terjadi setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara melalui telepon pada Rabu dan sepakat untuk meluncurkan konsultasi mendalam untuk membangun kembali kepercayaan antara kedua sekutu NATO. Mereka juga sepakat untuk bertemu di Eropa pada akhir Oktober.

Le Drian mengatakan dia telah berdiskusi dengan Blinken di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, menyinggung syarat dan masalah utama yang akan dibahas selama konsultasi mendalam tersebut, menurut Reuters, 24 September 2021.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan di sepanjang trotoar selama KTT G7 di Carbis Bay, Cornwall, Inggris, 11 Juni 2021. REUTERS/Phil Noble/Pool

Advertising
Advertising

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken dan Le Drian juga telah membahas kerja sama antara Amerika Serikat dan negara-negara Eropa termasuk Prancis di kawasan Indo-Pasifik.

Blinken mengatakan dalam konferensi pers pada Kamis bahwa dia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Le Drian dalam konsultasi.

"Kami menyadari ini akan membutuhkan waktu dan kerja keras dan akan ditunjukkan tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam perbuatan," kata Blinken.

"Saya yakin bahwa kepentingan kita bersama begitu kuat dan nilai-nilai yang kita bagi bersama begitu tak tergoyahkan sehingga kita akan terus maju dan menyelesaikan pekerjaan yang baik," katanya.

Sementara itu, pertemuan perdana Dewan Perdagangan dan Teknologi AS-UE (TTC) akan berjalan sesuai rencana minggu depan setelah sempat terancam gagal karena kemarahan Prancis atas pembatalan kontrak kapal selam senilai US$40 miliar (Rp570 triliun), Reuters melaporkan.

Komisi Eropa, yang mengawasi kebijakan perdagangan untuk 27 negara Uni Eropa, mengatakan pada Kamis pertemuan di Pittsburgh akan berlangsung, dan kepala perdagangan UE Valdis Dombrovskis mengatakan di Twitter bahwa dia akan hadir.

Setelah Emmanuel Macron bertemu Joe Biden pada Rabu, Prancis setuju untuk mengirim duta besarnya kembali ke Washington dan Gedung Putih mengakui kesalahan dalam menengahi kesepakatan Australia untuk membeli kapal selam AS alih-alih kapal selam Prancis tanpa berkonsultasi dengan Paris.

Baca juga: Australia Akan Sabar Bangun Kembali Hubungan dengan Prancis

REUTERS

Berita terkait

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

2 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

18 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

18 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

19 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

21 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya