TEMPO.CO, Jakarta - PM Australia Scott Morrison mengatakan akan bersabar dalam membangun kembali hubungan dengan Prancis menyusul isu pengadaan kapal selam nuklir. Morrison berkata, dirinya tengah berupaya untuk melakukan hal tersebut walaupun belum menunjukkan hasil.
Menurut laporan Reuters, Morrison beberapa kali menghubungi Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengadakan pertemuan perihal kisruh kapal selam. Belum ada satupun ajakan Morrison yang diiyakan oleh Macron.
"Ya, kami sudah (mencoba). Kesempatannya belum datang. Tetapi, kami akan bersabar," ujar Morrison usai bertemu dengan anggota Parlemen Amerika untuk membahas proyek pengadaan kapal selam nuklir, Kamis, 23 September 2021.
Diberitakan sebelumnya, Prancis merasa ditikung oleh Australia soal pengadaan kapal selam nuklir. Alasannya, Australia mengambil keputusan itu tanpa memberi tahu Prancis. Prancis diketahui memiliki kesepakatan pengadaan belasan kapal selam diesel untuk Australia dengan nilai miliaran.
Australia bersikeras bahwa mereka sudah memberi tahu Prancis jauh-jauh hari sebelum memberikan keputusan. Prancis beranggapan sebaliknya, memandang Australia diam-diam mendekati Amerika untuk pengadaan kapal selam nuklir tanpa lebih dulu berbicara dengan mereka.
Baca Juga:
Sebagai bentuk protes, Prancis menarik duta besarnya dari Australia.
Morrison mengaku memahami kekecewaan Prancis. Walau begitu, ia menegaskan bahwa keputusan diambil menimbang kepentingan Australia.
:Saya menanti waktu yang tepat untuk berdiskusi (dengan Prancis)," ujar Morrison menegaskan.
Sebelumnhya, diberitakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Amerika Joe Biden sudah membicarakan status kapal selam nuklir dan hubungan diplomatik kedua negara. Keduanya sepakat untuk gencatan senjata, menyelesaikan isu kapal selam nuklir Australia lewat kajian mendalam.
Baca juga: Kisruh Kapal Selam Nuklir Australia, Biden dan Macron Akhirnya Sepakat Bertemu
ISTMAN MP | REUTERS