Korea Utara Sebut Usulan Korsel untuk Mengakhiri Perang Korea Terlalu Prematur

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 September 2021 08:00 WIB

Bendera raksasa diusung dalam parade paramiliter untuk menandai HUT ke-73 Republik Korea Utara di alun-alun Kim Il Sung, Pyongyang. Parade ini digelar pada Kamis dini hari dengan melibatkan ribuan tentara dan persenjataan militer. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menyebut usulan Korea Selatan untuk mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea masih terlalu dini karena tidak ada jaminan bahwa hal itu akan mengarah pada penarikan "kebijakan bermusuhan AS" terhadap Pyongyang, menurut laporan KCNA mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Ri Thae Song.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Selasa mengulangi seruan untuk mengakhiri Perang Korea secara resmi dalam pidatonya di Majelis Umum PBB dan mengusulkan agar kedua Korea dengan Amerika Serikat, atau dengan Amerika Serikat dan Cina, membuat deklarasi semacam itu.

Kedua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 mereka berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.

"Tidak ada yang akan berubah selama keadaan politik di sekitar DPRK tetap tidak berubah dan kebijakan permusuhan AS tidak diubah, meskipun penghentian perang dinyatakan ratusan kali," kata Ri di KCNA, dikutip dari Reuters, 24 September 2021.

"Penarikan AS dari standar ganda dan kebijakan bermusuhan adalah prioritas utama dalam menstabilkan situasi semenanjung Korea dan memastikan perdamaian di atasnya," sambungnya.

Advertising
Advertising

Dalam pernyataan itu, Ri mengatakan bahwa deklarasi tersebut akan membawa "konsekuensi bencana" yang dapat mengganggu keseimbangan strategis di kawasan itu dan mendorong kedua Korea ke dalam perlombaan senjata tanpa akhir.

Dia menekankan bahwa penarikan kebijakan permusuhan AS adalah "prioritas utama" dalam membawa perdamaian dan stabilitas ke Semenanjung Korea.

"Harus dipahami dengan jelas bahwa deklarasi penghentian perang sama sekali tidak membantu menstabilkan situasi semenanjung Korea saat ini, tetapi dapat disalahgunakan sebagai tabir asap yang menutupi kebijakan permusuhan AS," katanya, dikutip dari kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Ri juga mempermasalahkan uji coba rudal balistik antarbenua Minuteman III Amerika Serikat pada Februari dan Agustus, dan keputusannya baru-baru ini untuk membantu Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Pada Selasa, Presiden AS Joe Biden berpidato di depan Majelis Umum PBB dan mengatakan Amerika Serikat menginginkan "diplomasi berkelanjutan" untuk menyelesaikan krisis seputar program nuklir dan rudal balistik Korea Utara.

Korea Utara telah menolak tawaran AS untuk terlibat dalam dialog dan kepala pengawas atom PBB mengatakan minggu ini bahwa program nuklir Pyongyang akan "berjalan penuh."

Korea Utara dan Korea Selatan pekan lalu melakukan ji coba rudal balistik, uji coba terbaru dalam perlombaan senjata di mana kedua Korea telah mengembangkan senjata yang semakin canggih satu sama lain.

Baca juga: Korea Utara Anggap Rudal Balistik Korea Selatan Masih dalam Tahap Balita

REUTERS

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

7 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

7 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

7 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

9 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

13 jam lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

16 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

19 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya