PBB Minta Dunia Selamatkan Warga Myanmar Sebelum Terlambat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 September 2021 08:30 WIB

Telur paskah dilukis dengan slogan-slogan protes menentang kudeta militer, di Mandalay, Myanmar 3 April 2021. Demonstran Myanmar menghiasi telur dengan pesan politik dan menolak kudeta militer. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi tinggi PBB untuk HAM pada Kamis, 23 September 2021, memperingatkan bencana HAM di bawah pemerintahan Myanmar yang sekarang dikendalikan oleh militer. Lembaga tersebut mendesak komunitas internasional agar melakukan lebih banyak upaya pencegahan sehingga konflik tidak semakin memburuk.

“Konsekuensi nasional mengerikan dan tragis, konsekuensi kawasan juga bisa sangat besar. Komunitas internasional harus meningkatkan sampai dua kali lipat upaya mereka untuk memulihkan demokrasi dan mencegah konflik meluas sebelum semua terlambat,” kata Michelle Bachelet.

Kepala Badan HAM PBB, Michelle Bachelet. Reuters

Advertising
Advertising

Myanmar bergejolak sejak militer mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari 2021. Kudeta militer ini sama dengan mengakhiri satu dekade demokrasi di Myanmar yang sedang berjalan. Ada kemarahan dari dalam negeri dan luar negeri atas kembali berkuasanya militer Myanmar.

Data PBB memperlihatkan, ada lebih dari 1.120 orang tewas di Myanmar sejak kudeta militer. Dari jumlah tersebut, banyak yang tewas selama bentrok dengan pasukan keamanan dalam unjuk rasa pro-demokrasi. Dalam aksi itu, ribuan orang ditahan.

Menurut Bachelet, tentara Myanmar telah menggunakan senjata dalam melawan warga sipil. Mereka melakukan serangan udara dan artileri tanpa pandang bulu.

Media di Myanmar melaporkan adanya kematian akibat kekerasan di setidaknya lima wilayah berbeda dan negara bagian pada Kamis, 23 September 2021. Dalam kekerasan itu, ada bom molotov yang dilontarkan oleh militan yang bersekutu dengan pemerintah bayangan, yang pada bulan ini menyerukan agar masyarakat melawan pemerintah Junta.

Baca juga: Sidang PBB, Jokowi Bicara Marginalisasi Perempuan di Afghanistan hingga Myanmar

Sumber: Reuters

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

16 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

19 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

3 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

3 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

3 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya