Pelecehan Seksual, Simone Biles Salahkan FBI dan Komite Olimpiade

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 September 2021 08:30 WIB

Ekspresi Simone Biles dalam Final Beregu Putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, Selasa, 27 Juli 2021. Atlet senam andalan Amerika Serikat tersebut mengagetkan publik dengan keputusannya menarik diri dari kompetisi beregu dan individual yang tersisa. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Altet senam Simone Biles berderai air mata saat berbicara di hadapan anggota parlemen Amerika Serikat bagaimana FBI dan pejabat di Komite Olimpiade bidang senam Amerika Serikat, gagal menghentikan pelecehan seksual yang dialami olehnya dan ratusan atlet lainnya yang menderita akibat ulah Larry Nassar, mantan dokter olahraga.

“Untuk memperjelas, saya menyalahkan Larry Nassar dan saya juga menyalahkan keseluruhan sistem yang membuatnya (Nassar) bisa melakukan penyalahgunaan,” kata Biles.

Simone Biles merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo. REUTERS/Mike Blake

Advertising
Advertising

Menurut Biles, Komite Olahraga Senam Amerika Serikat dan Komite Olimpiade serta Paralympic Amerika Serikat sudah gagal mengambil tindakan. Sedangkan FBI memilih tutup mata.

Pernyataan Biles dihadapan anggota parlemen Amerika Serikat itu, menggambarkan hal-hal yang memberatkan FBI, di mana penyelidikan terhadap Nassar sangat buruk sehingga dia masih bisa melanjutkan tindakan bejadnya pada lebih banyak korban selama lebih dari setahun sebelum dia akhirnya di tahan.

Direktur FBI Chris Wray tidak menyangkal. Dia menegaskan sudah memecat satu petugas yang dianggap sudah memalsukan wawancara McKayla Maroney pada 2015 perihal pelecehan seksual tersebut.

Dengan suara penuh amarah, Maroney pada 2015 mengungkap lewat telepon lebih dari 3 jam kepada FBI detail pengalaman yang dialami, yang bahkan ibunya tidak tahu atau belum pernah mendengar. Dia mengalami pelecehan seksual, bahkan saat pertandingan Olimpiade London oleh Nassar. Maroney menggambarkan Nassar bukan dokter olahraga, namun seorang pedophile.

Baca juga: 5 Pelajaran Penting untuk Anak-anak dari Menonton Olimpiade Tokyo

Sumber: Reuters

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

12 menit lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

14 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

15 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

15 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

19 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

20 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

21 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya