Penerbangan Internasional Pertama Mendarat, Pegawai Bandara Kabul Bahagia

Senin, 13 September 2021 17:30 WIB

Anggota Taliban berjaga di bandara Kabul yang kembali beroperasi di Afghanistan, 9 September 2021. Pesawat Qatar Airways menjadi maskapai pertama yang melakukan penerbangan saat bandara Kabul kembali beroperasi. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat dari maskapai Pakistan International Airways menjadi penerbangan internasional komersil pertama yang mendarat di bandara Kabul sejak diambil alih Taliban. Pesawat tersebut mendarat Senin ini dan hanya membawa segelintir penumpang, sudah termasuk kru pesawat.

"Nyaris tidak ada orang di dalam pesawat. Mungkin hanya sekitar 10 orang. Lebih banyak staf dibandingkan penumpang." ujar jurnalis AFP yang menaiki pesawat terkait, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 13 September 2021.

Penerbangan tersebut menjadi kelanjutan dari upaya Taliban untuk sepenuhnya mengoperasionalkan Bandara Hamid Karzai, Kabul. Saat mereka mengambil alih bandara tersebut dari tentara asing usai periode evakuasi berakhir, Taliban kebingungan bagaimana mengoperasional teknis bandara. Mereka akhirnya mendapat bantuan teknis dari Qatar dan Turki.

Pekan lalu, bantuan itu membuahkan hasil. Taliban berhasil mengatur penerbangan dua pesawat dari bandara Kabul dengan tujuan ke Doha, Qatar. Mayoritas berisi warga negara asing yang pulang atau mengungsi ke negara asalnya. Pemerintah Qatar, yang memberikan bantuan teknis ke Taliban, menyebut bandara Kabul sudah 90 persen siap dibuka penuh untuk penerbangan ke dalam dan luar negeri.

Penumpang berkewarganegaraan ganda menanti di ruang tunggu bandara Kabul yang kembali beroperasi di Afghanistan, 9 September 2021. Maskapai Qatar adalah penerbangan sipil pertama sejak evakuasi menyusul jatuhnya ibukota ke tangan Taliban pada 15 Agustus 2021 ketika pasukan militer asing ditarik keluar. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Juru bicara Pakistan International Airways berkata, mereka belum bisa memastikan akan seberapa sering pesawat mereka terbang ke bandara Kabul setelah beroperasi penuh nanti. Menurutnya, masih terlalu dini untuk membahas hal tersebut sementara fokus saat ini adalah memastikan pesawat mereka bisa terbang dengan aman ke sana

Bagi mereka yang bekerja di bandara, kedatangan pesawat dari Pakistan adalah kabar gembira. Hal itu, menurut mereka, memberi sinyal bahwa aktivitas di bandara bisa mulai ramai lagi dalam waktu dekat.

"Ini momen besar. Kami sangat antusias. Semoga maskapai penerbangan lainnya melihat ini dan bersedia untuk terbang ke Afghanistan," ujar salah seorang petugas teknis di bandara Kabul yang enggan disebutkan namanya.

Sebagai catatan, bakal ada penerbangan ke luar Afghanistan lagi hari ini. Menurut laporan Channel News Asia, sudah ada 100 penumpang menunggu panggilan boarding untuk penerbangan ke Islamabad. Kebanyakan adalah pegawai organisasi internasional seperti Bank Dunia.

Taliban berjanji tidak akan mempersulit warga Afghanistan maupun warga asing untuk meninggalkan negara. Selain itu, Taliban juga berjanji akan mengoperasional penuh bandara Kabul sesegera mungkin. Namun, janji-janji itu, termasuk soal bandara Kabul, belum sepenuhnya terpenuhi.

Baca juga: Staf Perempuan di Bandara Kabul Kembali Bekerja

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

5 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

22 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

23 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

33 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

46 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

50 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

52 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

52 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya