Militer Minta Bank Sentral Guinea Bekukan Rekening Milik Pemerintah

Reporter

Tempo.co

Jumat, 10 September 2021 08:21 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Junta militer Guinea memerintahkan bank sentral dan bank-bank lain untuk membekukan semua rekening pemerintah. Menurut juru bicara junta, pembekuan perbankan bertujuan mengamankan aset negara.

"Pembekuan rekening termasuk milik perusahaan administrasi publik dan komersial di semua kementerian dan kepresidenan, program dan proyek kepresidenan, anggota pemerintah yang akan keluar serta pejabat senior dan administrator lembaga keuangan negara," kata juru bicara itu.

Militer merebut kekuasaan pada akhir pekan lalu dengan menggulingkan Presiden Alpha Conde. Alasan kudeta adalah tingkat kemiskinan yang tinggi di Guinea dan korupsi endemik.

Naiknya harga komoditas pertambangan telah mendorong pertumbuhan ekonomi Guinea selama Presiden Alpha Conde berkuasa. Namun survei menunjukkan bahwa masyarakat Guinea menyatakan korupsi meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Rakyat juga tidak puas dengan ekonomi dan taraf hidup mereka.

Hari ini, Jumat 10 September 2021, delegasi pemimpin negara-negara Afrika Barat dijadwalkan akan membahas soal kudeta militer di Guinea. Kudeta militer dikhawatirkan akan menyebabkan negara ini diambang kemunduran.

Advertising
Advertising

Para pemimpin dari 15 anggota Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) mengutuk kudeta pada Rabu lalu dan meminta militer membebaskan Conde, yang ditangkap selama pengambilalihan kekuasaan.

Mereka juga menangguhkan keanggotaan Guinea di ECOWAS, kelompok politik dan ekonomi utama di kawasan itu, namun tidak menerapkan sanksi terhadap negara ini.

Seorang pejabat tinggi regional mengatakan ECOWAS ingin junta menunjuk perdana menteri sipil yang "kredibel" sesegera mungkin untuk membantu mengarahkan Guinea kembali ke tatanan konstitusional.

Presiden Alpha Conde kehilangan kekuasaan setelah kudeta dilancarkan pasukan elit tentara Guinea pada Minggu, 5 September 2021. Mamady Doumbouya mengklaim berhasil menggulingkan pemerintahan, namun juru bicara Kementerian Pertahanan Guinea menyatakan pemerintahan Presiden Conde berhasil menumpas pemberontakan.

Beberapa hari usai kudeta, ibu kota Conakry sudah mulai kembali normal. Lalu lintas dan pedagang kaki lima ramai hingga membuat kemacetan lalu lintas.

Satu-satunya jalan yang masih dijaga oleh pos pemeriksaan militer adalah jalan menuju semenanjung Kaloum, pusat administrasi ibu kota dan istana presiden.

Kudeta militer yang sempat dikhawatirkan menghambat produksi bauksit Guinea, tidak terbukti. Operator asing terbesar di negara itu mengatakan tetap bekerja tanpa gangguan.

Baca: Kudeta Presiden, ECOWAS Bekukan Sementara Keanggotan Guinea

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

9 jam lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

10 jam lalu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

13 jam lalu

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

PSSI memanggil Elkan William Tio Baggott atau Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada babak playoff menuju Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

6 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

7 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

10 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

12 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya