Cina Setor Pangan dan Vaksin COVID-19 Senilai 31 Juta Dollar ke Taliban

Kamis, 9 September 2021 17:02 WIB

Salah satu pendiri Taliban, Abdul Ghani Baradar akan menjadi deputi atau wakil perdana menteri Islamic Emirates of Afghanistan. Sebelumnya ia ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban dan mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan dengan AS. Alexander Zemlianichenko via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Cina serius dengan niatannya membangun hubungan dekat dengan pemerintahan Taliban di Afghanistan. Dikutip dari CNN, Cina telah memutuskan untuk mengirim bantuan pangan, vaksin COVID-19, obat-obatan, dan perlengkapan musim dingin ke Taliban tahun ini. Adapun nilai bantuan ditaksir sekitar US$31 juta.

Jubir Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunyin, mengatakan keputusan tersebut diambil dalam pertemuan antara Taliban dengan menteri-menteri luar negeri dari berbagai negara. Adapun pertimbangannya adalah warga membutuhkan bantuan tersebut untuk bertahan hidup selama Taliban 'membenahi' Afghanistan.

"Bantuan ini untuk kepentingan darurat warga Afghanistan," ujar Hua Chunyin, Kamis, 9 September 2021.

Khusus vaksin COVID-19, Chunyin melanjutkan bahwa Cina akan mengirimkan kurang lebih tiga juta dosis vaksin. Tanpa menyebutkan jenis vaksin yang akan dikirimkan dan tanggal pengiriman, Cina menyatakan tiga juta dosis tersebut adalah pengiriman awal. Dengan kata lain, bakal ada pengiriman-pengiriman berikutnya.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyebut Amerika dan sekutu-sekutunya lebih bertanggung jawab memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dibanding negaranya. Alasannya, menurut Wang Yi, Amerika cs lah yang menyebabkan krisis di Afghanistan saat ini.

Pernyataan Wang Yi menyindir keputusan Amerika dan negara-negara anggota NATO menarik mundur pasukannya dari Afghanistan tahun ini. Keputusan tersebut memberi ruang pada Taliban untuk mengambil alih Afghanistan dan mendirikan pemerintahan non-demokratis di sana.

"Amerika seharusnya bertanggung jawab dengan memberikan bantuan untuk pembangunan dan stabilitas di Afghanistan tanpa melanggar kedaulatan dan kemerdekaan mereka," ujar Wang Yi yang menyebut Taliban sebagai kelompok militer dan politik penting di Afghanistan.

Taliban, selama ini, mengakui Cina sebagai teman baik. Bahkan, jubir Taliban Zabihullah Mujahid pernah menyebut pembangunan Afghanistan ke depannya akan bergantung pada bantuan dari Cina. Adapun Taliban berjanji akan mencegah kelompok manapun menggunakan Afghanistan sebagai basis untuk melancarkan serangan ke Cina, apapun bentuknya.

Baca juga: Joe Biden Yakin China Akan Membuat Kesepakatan dengan Taliban

ISTMAN MP | CNN



Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

4 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya