TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden pada Selasa mengatakan dia yakin China akan mencoba untuk membuat kesepakatan dengan Taliban setelah kelompok itu merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus.
Ditanya apakah dia khawatir China akan mendanai kelompok itu, yang dikenai sanksi berdasarkan hukum AS, Joe Biden mengatakan kepada wartawan, "China memiliki masalah nyata dengan Taliban. Jadi mereka akan mencoba membuat beberapa perjanjian dengan Taliban, saya yakin."
"Seperti halnya Pakistan, seperti halnya Rusia, seperti halnya Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu apa yang mereka lakukan sekarang," kata Joe Biden, dikutip dari Reuters, 8 September 2021.
Amerika Serikat dan sekutu G7 telah sepakat untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap Taliban, dan Washington telah memblokir akses Taliban ke aset negara Afghanistan, yang sebagian besar dipegang oleh Federal Reserve New York, untuk memastikan Taliban menghormati hak-hak perempuan dan hukum internasional.
Tetapi para ahli mengatakan banyak dari pengaruh ekonomi itu akan hilang jika China, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.
Salah satu pendiri Taliban, Abdul Ghani Baradar akan menjadi deputi atau wakil perdana menteri Islamic Emirates of Afghanistan. Sebelumnya ia ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban dan mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan dengan AS. Alexander Zemlianichenko via REUTERS
Italia, presiden kelompok G20 saat ini yang meliputi China dan Rusia, telah mencoba untuk mengadakan pertemuan G20 virtual di Afghanistan, tetapi tidak ada tanggal yang diumumkan, menunjukkan perselisihan di antara kelompok tersebut.
Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam panggilan telepon pada 29 Agustus bahwa masyarakat internasional harus terlibat dengan Taliban dan "membimbing Taliban secara positif".
China belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan, tetapi Wang Yi pada Juli menjamu Mullah Baradar, yang sejak itu ditunjuk sebagai wakil perdana menteri, dan mengatakan dunia harus membimbing dan mendukung Taliban saat transisi ke pemerintahan baru Afghanistan alih-alih memberikan lebih banyak tekanan padanya.
Baca juga: Ini Sosok Haibatullah Akhundzada Pemimpin Tertinggi Taliban
REUTERS