Taliban Pukul dan Cambuk Perempuan yang Berunjuk Rasa Protes Pemerintahan Baru

Reporter

Tempo.co

Kamis, 9 September 2021 13:41 WIB

Sejumlah wanita membawa poster tuntutan saat berunjuk rasa di Mazar-e-Sharif, Afghanistan, 6 September 2021. Mereka menyerukan persamaan hak dan partisipasi penuh dalam kehidupan politik. Shamshad News/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban disebut memukul dan mencambuk kelompok pengunjuk rasa wanita yang memprotes susunan pemerintahan baru di Afghanistan.

Menurut seorang perempuan yang mengikuti aksi protes pada Rabu, 8 September 2021, beberapa penjuk rasa wanita dihajar dengan cambuk. "Mereka menyuruh kami pulang ke rumah dan mengakui menerima Emirat (negara baru Afghanistan). Mengapa kami harus menerima Emirat sementara tidak ada inklusi atau hak yang diberikan kepada kami?" ujar perempuan tersebut.

Dia mengatakan memprotes pengumuman pemerintah yang tak menyertakan perempuan sebagai perwakilan di pemerintahan. "Kami berkumpul di sini untuk memprotes pengumuman pemerintah di mana tidak ada perwakilan perempuan dalam pemerintahan ini." Dia berbicara sambil memegang poster bertuliskan Kabinet Tanpa Wanita adalah Pecundang.

Selain memukul wanita, wartawan yang meliput unjuk rasa juga ditahan oleh Taliban. Ia menyerukan pembebasan terhadap kelompok wartawan. "Jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya ditangkap. Mengapa dan berapa lama lagi kami harus bertahan dengan ini?"

Peserta wanita lainnya dalam unjuk rasa tersebut juga mengatakan bahwa Taliban tidak dapat berubah. "Kami bertanya kepada masyarakat internasional, terutama mereka yang selama 20 tahun terakhir mencoba memberikan hak-hak mereka kepada perempuan, di mana para pembela hak-hak perempuan itu hari ini?"

Advertising
Advertising

Para wanita itu juga mengatakan bahwa Taliban memukuli para pemuda yang menyaksikan protes tersebut. Seseorang anak berusia 16 tahun yang meninggalkan rumah untuk pergi ke sekolah, dengan tas sekolah di punggungnya, dibawa masuk dan dipukuli. Dia mengalami memar di sekujur tubuh dan lengannya.

Marcus Yam, seorang jurnalis Los Angeles Times yang meliput unjuk rasa tersebut, juga bersuara di Twitter. Beberapa orang mmeletakkan tangan mereka di saya, Ada orang lain berdiri di sekitar saya dan siap dengan cambuknya."

Taliban telah mengumumkan kabinet pemerintahan Afghanistan. Mohammad Hasan Akhund, salah seorang tangan kanan mendiang pendiri kelompok itu Mullah Omar, akan menjadi kepala pemerintahan sementara.

Daftar anggota kabinet yang diumumkan oleh juru bicara Zabihullah Mujahid, Selasa, 7 September 2021, didominasi oleh anggota senior Taliban dan tidak ada wanita.

Baca: Taliban Lepas Tembakan ke Udara Bubarkan Pengunjuk Rasa di Bandara Kabul

CNN

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

4 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

5 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

8 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

11 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

11 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

13 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

13 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

13 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

13 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya