Taliban Tunjuk Mullah Hasan Akhund Sebagai Kepala Pemerintahan Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 September 2021 07:00 WIB

Para pejabat, termasuk mantan Presiden Afganistan Hamid Karzai dan wakil pemimpin dan negosiator Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar, menghadiri konferensi perdamaian Afganistan di Moskow, Rusia 18 Maret 2021. [Alexander Zemlianichenko / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban menunjuk Mullah Hasan Akhund, rekan pendiri Taliban Mullah Omar, sebagai kepala pemerintahan interim Afghanistan pada Selasa, dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik gerakan itu, sebagai wakilnya.

Sarajuddin Haqqani, putra pendiri jaringan Haqqani, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, akan menjadi menteri dalam negeri Afghanistan yang baru, kata juru bicara utama Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pada konferensi pers di Kabul, dilaporkan Reuters, 7 September 2021.

Sementara itu Mullah Mohammad Yaqoob, putra Mullah Omar, ditunjuk sebagai menteri pertahanan. Semua penunjukan dalam kapasitas pelaksana tugas sementara, kata Mujahid pada konferensi pers di Kabul.

Sirajuddin Haqqani adalah kepala jaringan Haqqani, sebuah kelompok teror yang disanksi AS yang bersekutu dengan Taliban dan al Qaeda. AS menawarkan US$5 juta (Rp71 miliar) untuk imbalan nyawa Haqqani, menurut CNN.

Tidak jelas peran apa dalam pemerintahan yang akan dimainkan oleh Mullah Haibatullah Akhundzada, pemimpin Taliban, yang tidak terlihat atau terdengar di depan umum sejak runtuhnya pemerintah yang didukung Barat dan pendudukan Kabul oleh Taliban bulan lalu.

Advertising
Advertising

Penunjukan sekelompok tokoh senior dari berbagai elemen gerakan Taliban tidak memberikan indikasi konsesi apapun terhadap protes yang pecah di Kabul pada hari sebelumnya, ketika orang-orang bersenjata Taliban menembak ke udara untuk membubarkan mereka.

Taliban telah berulang kali berusaha meyakinkan warga Afghanistan dan negara-negara asing bahwa mereka tidak akan kembali ke pemerintahan keras seperti dua puluh tahun lalu, yang ditandai dengan hukuman keras dan pelarangan perempuan dan anak perempuan Afghanistan dari kehidupan publik.

Baca juga: 13 Aturan Taliban untuk Perempuan

REUTERS | CNN

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

14 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

14 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

39 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

56 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

58 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya