Top 3 Dunia: Jenderal NRFA Tewas Hingga Taliban Pisahkan Siswa dan Siswi
Reporter
Tempo.co
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 8 September 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler internasional sepanjang Selasa, 7 September 2021, di antaranya jenderal Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) tewas saat berperang melawan Taliban, kelompok perlawanan anti-Taliban membantah Taliban menguasai Panjshir, hingga Taliban memisahkan tempat duduk siswa dan siswi dengan tirai.
Ketiga berita kanal dunia di atas terangkum dalam Top 3 Dunia.
1. Jenderal Senior Front Perlawanan Afghanistan Tewas Saat Perang Lawan Taliban
Front perlawanan nasional Afghanistan menyatakan anggota seniornya, Jenderal Abdul Wudod Zara, tewas dalam pertempuran dengan Taliban. Jenderal Wudod adalah keponakan dari pemimpin perlawanan Panjshir Ahmad Massoud.
Samaa News juga melaporkan Amrullah Saleh telah pindah ke tempat yang aman setelah rumahnya diserang oleh sebuah helikopter.
Saleh pindah setelah juru bicara pasukan perlawanan Afghanistan, Fahim Dashti juga dilaporkan tewas. "Dengan menyesal, Perlawanan Nasional Afghanistan kehilangan dua rekan dalam perlawanan terhadap penindasan dan agresi hari ini. Fahim Dashty, juru bicara NRF, dan Jenderal Abdul Wudod Zara menjadi martir. Semoga kenangan mereka abadi," menurut Front Perlawanan Afghanistan, seperti kutip dari Samaa News.
Sehari sebelumnya Sputnik melaporkan Ahmad Massoud, pemimpin pasukan perlawanan di Provinsi Panjshir, Afghanistan timur laut, menyatakan pasukan perlawanan siap menghentikan pertempuran dan memulai negosiasi jika Taliban meninggalkan provinsi tersebut. Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Kelompok NRFA Menolak Klaim Taliban Menguasai Panjshir
Kelompok Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) membantah klaim Taliban pada Senin yang menyatakan berhasil merebut Lembah Panjshir.
Klaim Taliban disertai gambar yang beredar di media sosial, memperlihatkan militan Taliban berdiri di depan gerbang kantor gubernur Provinsi Panjshir. Panjshir adalah wilayah terakhir Afghanistan yang melakukan perlawanan terhadap pendudukan Taliban.
"Panjshir, yang menjadi tempat terakhir musuh melarikan diri, sekarang sudah dikuasai," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan Ahmad Massoud menolak klaim kemenangan Taliban, mengatakan anggotanya dan tentara Afghanistan masih memerangi Taliban. Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Taliban Pisahkan Tempat Duduk Siswa Pria dan Perempuan Dengan Tirai
Sejumlah kampus dan sekolah di Afghanistan akhirnya kembali aktif sejak Taliban mengambil alih pemerintahan pada Agustus lalu. Namun sejumlah kebijakan baru mulai diterapkan. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah pemisahan barisan kursi untuk siswa pria dan perempuan di sekolah atau perguruan tinggi dengan tirai.
Pemisahan itu terjadi salah satunya di Universitas Avicenna, Kabul, Afghanistan. Di sana, barisan kursi untuk pria dan perempuan dipisahkan dengan tirai atau gorden abu-abu. Sebelum pemisahan dipraktikkan, baik mahasiswi dan mahasiswa bisa memilih tempat duduk manapun yang tersedia di kelas atau tetap dipisahkan namun tanpa pemasangan tirai.
Salah satu mahasiswi di Universitas Kabul mengaku tidak nyaman dengan pemisahan itu. Dia merasa itu seperti kembali ke masa dua puluh tahun silam, ketika rezim Taliban masih berkuasa di Afghanistan.
Pemisahan barisan kursi perempuan dan pria dengan tirai hanya salah satu contoh kebijakan baru yang diterapkan Taliban. Taliban dikabarkan sudah menyebar dokumen panduan operasional sekolah ke berbagai institusi pendidikan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan mana saja di sekolah yang perlu diubah. Untuk mengetahui apa saja kebijakan Taliban di lembaga pendidikan, baca berita selangkapnya di sini.
TEMPO