Taliban Janjikan Pemerintahan yang Inklusif dan Akan Diumumkan Pekan Depan

Minggu, 5 September 2021 13:00 WIB

Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban, berbicara selama pembicaraan antara pemerintah Afganistan dan gerilyawan Taliban di Doha, Qatar, 12 September 2020. [REUTERS/Ibraheem al Omari]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kantor politik Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, mengatakan kelompoknya akan bersikap inklusif untuk pemerintahan Afgahnistan yang baru. Hal itu sebagai respon atas kekhawatiran sejumlah pihak bahwa pemerintahan Taliban yang sekarang akan sama dengan pemerintahan Taliban dulu pada periode 1996-2001.

"Saya yakinkan bahwa kami berupaya untuk berubah dan memperbaiki hajat hidup warga Afghanistan. Kami akan bertanggung jawab terhadap semuanya, menghadirkan keamanan, karena hal tersebut penting untuk pertumbuhan ekonomi," ujar Baradar, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Ahad, 5 September 2021.

Baradar melanjutkan bahwa keamanan adalah faktor penting untuk pertumbuhan ekonomi. Tanpa keamanan dan kestabilan, ia menyakini warga Afghanistan tak akan terdorong untuk menggenjot pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Menurut kabar yang beredar, Baradar akan menjadi kepala pemerintahan Afghanistan yang baru. Ia akan didampingi Mullah Mohammad Yaqoob - anak pendiri Taliban Mullah Omar - dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai sebagai pejabat senior.

Abdul Ghani Baradar sendiri adalah figur vital di Taliban. Ketika Taliban menguasai Afghanistan pada periode 1996-2001, ia menjadi deputi Menteri Pertahanan. Ketika Taliban bertempur dengan Amerika dan koalisi utara, ia kemudian dipindahtugaskan menjadi Komandan Militer Senior. Pada 2010, ia ditangkap di Pakistan dan dibebaskan pada 2018 untuk kemudian menjadi Kepala Kantor Politik Taliban.

Sumber di Taliban berkata, kepastian soal posisi Baradar akan diumumkan pekan depan. Sejatinya, hal itu akan diumumkan pekan ini, namun pertempuran di lembah Panjshir menjadi fokus Taliban untuk saat ini.

Sebelumnya, sejumlah negara sudah mengatakan bahwa mereka tidak akan begitu saja mengakui pemerintahan baru Taliban di Afghanistan. Pemerintahan Taliban baru akan diakui apabila mereka memenuhi janjinya untuk bersikap inklusif dan menghormati hak asasi warga, terutama perempuan.

Baca juga: 4 Senior Taliban Disebut Akan Mengisi Pemerintahan Baru Afghanistan, Siapa Saja?

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

40 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

58 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

59 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

1 Februari 2024

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan

Baca Selengkapnya