AS Hanya Pakai Vaksin Pfizer untuk Booster, Dimulai 20 September
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Sabtu, 4 September 2021 19:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat berencana memberikan vaksin Pfizer untuk suntikan penguat COVID-19 atau vaksin booster bulan ini. Menurut sumber yang mengetahui masalah ini pada Jumat, 3 September 2021, AS hanya akan menggunakan vaksin Pfizer - BioNTech.
Presiden Joe Biden diperkirakan akan meluncurkan kampanye untuk memberikan 100 juta suntikan booster pada 20 September. Namun selain Pfizer, produsen vaksin lainnya belum mendapatkan lampu hijau untuk dosis tambahan.
Pesaing Pfizer, Moderna Inc (MRNA.O) baru mulai mengirimkan data untuk persetujuan regulasi suntikan booster pada Rabu lalu. Moderna menyatakan pihakya telah menyelesaikan proses yang dibutuhkan.
Sebuah panel ahli yang memberi nasihat kepada Food and Drug Administration (FDA) tentang vaksin akan bertemu pada 17 September untuk membahas dosis vaksin booster buatan Pfizer.
Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis Biden, mengatakan kepada MSNBC dalam sebuah wawancara pada hari Jumat, izin untuk Moderna tampaknya tak akan terbit sebelum 20 September 2021. "Mungkin tertunda beberapa minggu. Kami tidak tahu," kata Fauci.
Johnson & Johnson (JNJ.N) belum meminta regulator menyetujui suntikan booster. Pekan lalu perusahaan mengatakan sedang berdiskusi dengan FDA mengenai masalah tersebut.
Sebelumnya, New York Times melaporkan bahwa para pejabat mengatakan kepada Gedung Putih untuk mengurangi rencana menawarkan suntikan booster kepada masyarakat umum akhir bulan ini.
Ketika infeksi dari varian Delta meningkat, pemerintahan Biden khawatir bahwa infeksi Covid-19 di antara orang-orang yang divaksinasi penuh tidak mampu melindungi. Akibatnya pemerintah menyetujui suntikan booster sebagai cara untuk membangun kembali kekebalan.
"Kami sedang menunggu tinjauan dan persetujuan penuh oleh FDA dan penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)," kata juru bicara Gedung Putih Chris Meagher.
Baca: Simak, Ini Efikasi dan Keamanan Vaksin Pfizer di Indonesia
REUTERS