Putin Harap Taliban Lebih 'Beradab' untuk Diajak Dialog

Sabtu, 4 September 2021 06:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara pada upacara pembukaan MAKS-2021 International Aviation and Space Salon di Zhukovsky, di luar Moskow, Rusia, 20 Juli 2021. [Alexander Zemlanichenko/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin berharap kelompok Taliban di Afghanistan dapat berperilaku 'beradab'. Harapan itu ia ungkapkan agar komunitas global dapat mempertahankan hubungan diplomatik dengan Kabul.

“Rusia tidak tertarik dengan disintegrasi Afghanistan. Jika ini terjadi, maka tidak akan ada yang bisa diajak bicara," kata Putin, dilansir dari Al Jazeera pada 3 September 2021.

Putin menilai kelompok Taliban akan mudah diajak berkomunikasi jika bergabung dengan kelompok yang beradab. Selain itu, ia juga menilai, penarikan pasukan pimpinan Amerika Serikat dari Afghanistan yang selesai pada bulan lalu telah berakhir dengan 'malapetaka'.

“Orang Amerika, yang terkenal sangat pragmatis, menghabiskan lebih dari US$1,5 triliun untuk kampanye militer selama bertahun-tahun dan apa hasilnya? Nol. Jika Anda melihat jumlah orang yang telah ditinggalkan di Afghanistan, yang telah bekerja untuk Amerika dan sekutu mereka, maka itu adalah bencana kemanusiaan juga," kata Putin.

Putin, perlu diketahui, memiliki rekam jejak mengkritik sejumlah negara Barat karena mencoba memaksakan nilai-nilai mereka pada negara-negara non-Barat. Moskow pun diketahui secara teratur mengecam kebijakan Amerika di Afghanistan yang kini dikendalikan oleh Taliban.

Perihal Pemerintahan Taliban ke depannya, Putin mengatakan Rusia akan berhati-hati dalam berhubungan dengan kelompok tersebut. Rusia, kata Putin, tidak mau sampai dianggap ikut campur urusan pemerintahan Afghanistan. Vladimir Putin berkata, ia belajar banyak dari kasus perang 10 tahun Soviet-Afghanistan yang berujung pada kekalahan Soviet.

Per berita ini ditulis, Taliban dikabarkan sudah mulai memfinalisasi susunan pemerintahannya di Afghanistan. Jika semua berjalan sesuai rencana, maka Pemerintahan Taliban akan terdiri atas 25 kementerian dengan dewan konsultatif atau dewan syura yang beranggotakan 12 cendekiawan Muslim.

Baca juga: Pemerintahan Baru Afghanistan Pimpinan Taliban Akan Terdiri dari 25 Kementerian

Advertising
Advertising

ANDITA RAHMA | ALJAZEERA

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

12 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

4 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya