4 Senior Taliban Disebut Akan Mengisi Pemerintahan Baru Afghanistan, Siapa Saja?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 September 2021 10:00 WIB

Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban, berbicara selama pembicaraan antara pemerintah Afganistan dan gerilyawan Taliban di Doha, Qatar, 12 September 2020. [REUTERS/Ibraheem al Omari]

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar akan memimpin pemerintahan baru di Afghanistan, menurut sumber-sumber dalam Taliban, ketika kelompok itu bekerja untuk menyelesaikan tim kepemimpinannya setelah meraih kemenangan dalam perang 20 tahun.

Berikut adalah beberapa rincian individu yang disebutkan oleh sumber sebagai anggota senior pemerintahan baru, seperti dikutip dari Reuters, 3 September 2021. Namun peran pasti mereka belum diumumkan, begitu juga dengan tugas yang akan mereka emban.

HAIBATULLAH AKHUNDZADA

Pemimpin tertinggi Taliban ini akan memandu pemerintah baru, dengan fokus pada masalah agama dan pemerintahan dalam kerangka Islam, kata sumber Taliban.

Haibatullah Akhundzada, seorang sarjana hukum profil rendah, mengambil alih pendahulunya, Mullah Akhtar Mansour, yang tewas dalam serangan pesawat drone AS pada tahun 2016.

Dia telah diidentifikasi oleh PBB sebagai mantan kepala sistem peradilan garis keras yang diberlakukan oleh Taliban ketika memerintah Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001.

Advertising
Advertising

Setelah pengangkatannya sebagai pemimpin, dia bergerak dengan hati-hati untuk menyatukan gerakan, menggantikan pejabat senior dalam upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan, memulihkan perpecahan internal dan mencegah pembelotan ke kelompok-kelompok saingan seperti ISIS-K.

Salah satu putranya tewas dalam serangan bunuh diri di pangkalan militer Afghanistan di Helmand pada 2017.

Akhundzada tidak membuat komentar publik sejak jatuhnya Kabul dan ada rumor yang beredar bahwa dia meninggal beberapa waktu lalu.

ABDUL GHANI BARADAR

Abdul Ghani Baradar pernah menjadi teman dekat pemimpin asli Taliban Mullah Mohammad Omar, yang memberinya nom de guerre (nama samaran) "Baradar", atau "Saudara" yang diambil dari bahasa Inggris "Brother".

Dia menjabat sebagai wakil menteri pertahanan ketika Taliban terakhir memerintah Afghanistan.

Setelah jatuhnya pemerintahan Taliban, Mullah Baradar menjabat sebagai komandan militer senior yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan koalisi, kata PBB.

Dia ditangkap dan dipenjarakan di Pakistan pada 2010. Setelah dibebaskan pada 2018, dia mengepalai kantor politik Taliban di Doha, menjadi salah satu tokoh paling menonjol dalam pembicaraan damai dengan Amerika Serikat.

SHER MOHAMMAD ABBAS STANIKZAI

Sher Mohammad Abbas Stanikzai, wakil Baradar di Doha, dilatih sebagai kadet militer di India, lulus pada tahun 1982.

Teman-teman sekelasnya mengatakan dia suka pergi jalan-jalan di akhir pekan dan berenang di Sungai Gangga, dan menunjukkan sedikit kecenderungan untuk radikalisme Islam.

"Tidak ada tanda-tanda pemikiran radikal atau ekstremis (dalam dirinya)," kata D.A. Chaturvedi, pensiunan mayor jenderal angkatan darat India yang merupakan teman sekelas Stanikzai.

Teman sekelas kedua yang menolak disebutkan namanya mengatakan Stanikzai adalah kadet biasa yang berbaur dengan baik dengan para rekrutan India.

Setelah lulus, Stanikzai bertempur dalam perang Soviet-Afghanistan dan menjabat sebagai wakil menteri luar negeri Taliban. Sebagai orang yang fasih berbahasa Inggris, Stanikzai membantu mendirikan kantor politik Doha, dan telah menjadi salah satu utusan utama kelompok itu untuk diplomat dan media asing.

MULLAH MOHAMMAD YAQOOB

Putra salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, Mullah Mohammad Yaqoob awalnya berusaha untuk menggantikan ayahnya pada 2015. Dia menyerbu pertemuan dewan yang menunjuk Mullah Akhtar Mansour sebagai pemimpin, tetapi akhirnya berdamai dan diangkat menjadi wakil Akhundzada pada saat kematian Mansour.

Masih di awal usia 30-an dan tanpa pengalaman tempur yang panjang dari komandan medan perang utama Taliban, dia mendapatkan pengaruh sebagian gerakan di Kandahar karena prestise nama ayahnya.

Dia ditunjuk sebagai kepala keseluruhan komisi militer Taliban tahun lalu, mengawasi semua operasi militer di Afghanistan.

Meskipun dianggap relatif moderat oleh beberapa analis Barat, komandan Taliban mengatakan dia termasuk di antara para pemimpin yang menyerukan kampanye militer terhadap kota-kota Afghanistan untuk ditingkatkan dalam beberapa minggu sebelum jatuhnya Kabul.

Baca juga: Pemerintahan Baru Afghanistan Pimpinan Taliban Akan Terdiri dari 25 Kementerian

REUTERS

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

17 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

18 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

39 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

57 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

58 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya