Joe Biden Ogah Disalahkan Atas Masalah Taliban dan Afghanistan

Rabu, 1 September 2021 13:00 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden akhirnya memberikan pernyataannya soal situasi Afghanistan - Taliban pasca berakhirnya evakuasi dan penarikan pasukan. Dalam pernyataannya, Joe Biden membela diri bahwa kekacauan di Afghanistan yang berujung pada proses evakuasi besar-besaran bukan salah dirinya, namun "warisan" dari pendahulunya yaitu Donald Trump.

Biden berkata, ketika dirinya dilantik sebagai Presiden Amerika, Taliban sudah dalam posisi terkuatnya sejak 2001. Bahkan, kata ia, Taliban sudah menguasai separuh Afghanistan dan hal itu terjadi di masa Trump. Oleh karenanya, tak bisa sepenuhnya ia yang disalahkan.

"Saya mewarisi situasi yang tidak stabil. Perang 20 tahun tersebut seharusnya berakhir bertahun-tahun yang lalu. Saya tidak ingin memperpanjang perang seumur hidup. Saya juga tidak ingin memperpanjang proses penarikan selamanya," ujar Joe Biden dengan nada tinggi pada Selasa kemarin, waktu setempat, 31 Agustus 2021.

Tidak berhenti di situ, Joe Biden melemparkan kesalahan kepada Pemerintah Afghanistan juga. Menurutnya, Militer Afghanistan memiliki kemampuan untuk mengalahkan Taliban, namun tidak berupaya keras untuk melakukannya. Walhasil, dirinya dan negara anggota NATO yang harus menanggung malu dan mengupayakan evakuasi besar-besaran.

Pasukan Taliban berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai yang telah ditinggalkan tentara Amerika Serikat, di Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. REUTERS/Stringer


Menurut laporan Reuters, Amerika berhasil mengawal evakuasi 122 ribu orang sejak 14 Agustus. Belum diketahui apakah angka tersebut termasuk personil militer yang bertugas selama evakuasi di Afghanistan.

"Warga Afghanistan menyaksikan sendiri bagaimana pemerintahan kolaps dan presiden mereka kabur, meninggalkan masalah korupsi, Taliban, resiko untuk personil Militer Amerika dan sekutu-sekutunya," ujar Joe Biden.

Diberitakan sebelumnya, Joe Biden dalam tekanan karena dianggap tidak becus mengurus penarikan pasukan di Afghanistan. Sebab, penarikan pasukan itulah yang berujung pada kemenangan Taliban di Afghanistan dan memaksa pasukan asing untuk melakukan penarikan besar-besaran.

Menurut berbagai pihak, Joe Biden terlalu cepat melakukan penarikan pasukan tanpa memperhitungkan seberapa siap Afghanistan menghadapi serbuan Taliban. Sebelumnya, Joe Biden berkali-kali menyatakan pede Afghanistan akan mampu menangkal serbuan Taliban karena menang jumlah dan skill yang ternyata ia salah besar.

Pasukan Taliban berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai yang telah ditinggalkan tentara Amerika Serikat, di Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. REUTERS/Stringer


Joe Biden juga dikritik perihal proses evakuasi warga lokal dan internasional dari Afghanistan. Ia gagal menegosiasikan perpanjangan periode evakuasi ke Taliban yang menolak keberadaan tentara asing per 31 Agustus. Selain itu, di hari terakhir evakuasi, 100-200 kontingen Amerika gagal dievakuasi, meninggalkan mereka dengan pilihan antara menunggu bantuan selanjutnya atau menunggu bandara Kabul aktif lagi.

Joe Biden melanjutkan pembelaannya dengan mengatakan bahwa dia tidak mengupayakan perpanjangan periode evakuasi atas pertimbangan keselamatan. Hal itu mengacu pada teror ISIS-K yang juga diakui Taliban. Sementara itu, soal kontingen yang tidak terangkut, Biden janji bakal ada solusi untuk itu.

"Saya bertanggung jawab atas keputusan-keputusan itu. Beberapa mengatakan Amerika seharusnya mengevakuasi warga lebih awal agar lebih rapih. Untuk itu saya tidak setuju," ujar Joe Biden.

Baca juga: Pemerintahan Joe Biden Dalam Tekanan Akibat Masalah di Afghanistan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

9 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

3 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

3 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

4 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

5 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

6 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

6 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya