Amerika Sudah Pergi, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya di Afghanistan?

Selasa, 31 Agustus 2021 12:00 WIB

Orang-orang mengantre untuk naik ke sebuah pesawat militer Amerika Serikat dan meninggalkan Kabul di bandara Kabul, Afghanistan, pada 22 Agustus 2021. (Xinhua)

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua dekade, akhirnya tidak ada lagi tentara Amerika di Afghanistan. Pada Senin malam kemarin, Amerika memulangkan pasukan terakhirnya di Afghanistan sekaligus mengakhiri proses evakuasi yang berlangsung sejak Taliban mengambil alih pemerintahan pada pertengahan Agustus lalu.

Selama 20 tahun berada di Afghanistan, Amerika kehilangan kurang lebih 2.500 pasukannya. Selain itu, keberadaan Amerika juga berujung pada tewasnya kurang lebih 240 ribu warga. Adapun operasi Militer Amerika di Afghanistan menghabiskan dana US$2 triliun.

Evakuasi warga di Afghanistan menjadi misi terakhir Militer Amerika di Afghanistan. Menurut laporan Reuters, mereka berhasil mengawal evakuasi 122 ribu orang sejak 14 Agustus. Belum diketahui apakah angka tersebut termasuk personil militer yang bertugas atau tidak.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Diketahui masih ada 100-200 kontingen Amerika di Afghanistan yang gagal diselamatkan. Selain itu, Taliban juga belum sepenuhnya membentuk pemerintahan barunya. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal Afghanistan pasca-kepergian Ameirka.

<!--more-->


Orang-orang mengantre untuk naik ke sebuah pesawat militer Jerman dan meninggalkan Kabul di bandara Kabul, Afghanistan, pada 24 Agustus 2021. Akhir bulan Agustus 2021 merupakan batas akhir misi evakuasi bagi AS dan negara lainnya. (Xinhua)

1. Upaya Pemulangan Warga Lokal dan Internasional yang Tertinggal


Amerika sudah mengevakuasi 122 ribu warga di Afghanistan sejak 14 Agustus lalu. Sebanyak 5500 di antaranya adalah Warga Negara Amerika. Namun, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Amerika, masih ada 100-200 kontingen Amerika yang tertinggal di Afghanistan karena tidak mendapat tempat di penerbangan terakhir.

Taliban, pekan lalu, berjanji tidak akan menghalang-halangi warga lokal maupun internasional yang ingin meninggalkan Afghanistan. Hal itu, kata mereka, diperbolehkan selama warga terakit memiliki dokumen lengkap serta pergi menaiki penerbangan komersil.

Problemnya saat ini, Bandara Hamid Karzai, Kabul, belum sepenuhnya aktif. Walhasil, penerbangan dari luar maupun dalam negeri belum bisa dilakukan.

<!--more-->


Orang-orang mengantre untuk naik ke sebuah pesawat militer Jerman dan meninggalkan Kabul di bandara Kabul, Afghanistan, pada 24 Agustus 2021. Taliban menegaskan tidak akan memperpanjang batas evakuasi warga yang dilakukan oleh negara asing. (Xinhua)

2. Mengaktifkan Kembali Bandara Hamid Karzai, Kabul


Taliban mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengambil alih operasional Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan. Pengambilalihan sudah dilakukan secara bertahap sejak pekan lalu. Problemnya, Taliban tidak memiliki cukup tenaga ahli yang paham akan operasional bandara.

Menjawab isu itu, Taliban meminta bantuan Turki agar mengirimkan tenaga teknis professional ke bandara Kabul. Turki menyanggupi asal mereka boleh membawa tentara ke Afghanistan untuk alasan keamanan. Taliban enggan menyanggupi syarat tersebut karena tak ingin ada tentara asing lagi.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan pada Ahad kemarin bahwa sejumlah perbaikan teknis juga perlu dilakukan di Bandara Hamid Karzai. Jika tidak, dikhawatirkan operasional sehari-hari bakal terkendala banyak masalah.

<!--more-->


Pejuang Taliban berbaris berseragam di jalan di Qalat, Provinsi Zabul, Afghanistan, pada 19 Agustus 2021. REUTERS

3. Memutuskan Apakah Akan Mengakui Taliban atau Tidak


Pemerintah Amerika memastikan bahwa mereka belum akan menempatkan diplomat aktif di Afghanistan. Hal itu menandakan Amerika belum mengakui Pemerintahan Taliban yang mengambil alih Afghanistan dan tidak ada misi diplomatik untuk saat ini.

Amerika tidak menutup kemungkinan berubah sikap di kemudian hari. Kementerian Luar Negeri Amerika, pekan lalu, menyatakan siap mengakui Taliban apabila mereka benar-benar memenuhi janjinya untuk menghormati hak-hak asasi warganya.

Hubungan Amerika - Taliban ataupun Taliban dengan negara lainnya akan menentukan sebarapa banyak bantuan yang mereka terima untuk memerintah Afghanistan. Hal itu termasuk bantuan kemanusiaan. Menurut PBB, ada 18 juta orang di Afghanistan yang membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup.

<!--more-->


Tangkapan layar evakuasi korban terluka ke rumah sakit setelah serangan bom bunuh diri di bandara Kabul, di Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021. Bom bunuh diri yang didalangi kelompok ISIS-K menewaskan sedikitnya 60 warga sipil dan 13 tentara Amerika Serikat. REUTERS TV/1TV/Handout via REUTERS

4. Merespon Ancaman ISIS-K di Afghanistan


Satu hal yang berpotensi mendorong Amerika dan Taliban bekerjasama adalah ancaman ISIS-K. ISIS-K adalah kelompok teroris afiliasi ISIS yang beroperasi di Afghanistan dan Pakistan. Mereka terbentuk pada 2014 lalu dan berisi mantan-mantan Taliban yang tidak setuju dengan direksi barunya.

Pada 26 Agustus lalu, ISIS-K melancarkan serangan teror ke Bandara Hamid Karzai, Kabul. Sebanyak 170 lebih orang tewas. Tentara Amerika dan Taliban ikut menjadi korban. Amerika kehilangan 13 tentara sementara Taliban diperkirakan kehilangan 20 tentara lebih.

Untuk membalas serangan ISIS-K, Amerika sudah melancarkan dua serangan drone. Salah satunya menewaskan perencana dan fasilitator serangan di bandara Kabul. Walau begitu, Amerika berencana untuk terus menyerang ISIS-K.

Bagi Taliban, ISIS-K adalah musuh dan berpotensi menjadi ancaman terhadap pemerintahan barunya. Apalagi, ISIS-K tidak sepamahaman dengan Taliban yang relatif sudah lebih modern dan melunak soal isu HAM. Visi ISIS-K adalah Afghanistan sebagai Emirat Islam murni.

Baca juga: Amerika Tuntaskan Penarikan Pasukan dan Evakuasi Warga di Afghanistan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

5 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

8 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

9 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

9 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

14 hari lalu

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

Proses evakuasi rangkaian Commuter Line No.5508 relasi Kampung Bandan-Cikarang via Pasar Senen telah selesai pada pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

17 hari lalu

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

Personel Damkar dikerahkan untuk mengevakuasi setelah korban tak bisa melepas cincin yang dipakainya saat salat Id.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

19 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya