Israel dan Hamas Kembali Saling Serang

Reporter

Tempo.co

Senin, 30 Agustus 2021 18:00 WIB

Seorang warga Palestina yang terluka digendong setelah ikut dalam protes di perbatasan Israel-Gaza di timur Kota Gaza, 21 Agustus 2021. [REUTERS/Mohammed Salem]

TEMPO.CO, Jakarta - Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah wilayah yang ditempati kelompok Hamas di Gaza. Serangan dilakukan pada Minggu pagi, 29 Agustus 2021, sebagai upaya untuk membalas serangan balon api yang dilontarkan dari wilayah Palestina.

Serangan tersebut terjadi di tengah naiknya kekerasan di perbatasan kedua negara sehingga membuat pakta pada Mei 2021 untuk mengakhiri kekerasan, sekarang menjadi rentan.

Seorang tentara Israel menembakkan gas air mata selama pemakaman bocah lelaki Palestina berusia 12 tahun Mohammad Al Alami, yang dibunuh oleh pasukan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel, 29 Juli 2021. [REUTERS/Mussa Qawasma]

Advertising
Advertising

Kelompok-kelompok lainnya di Palestina mengatakan mereka akan melanjutkan aksi protes di wilayah perbatasan Israel – Gaza untuk menekan Israel agar melonggarkan aturan di perbatasan. Sedangkan militer Israel mengatakan ada ratusan warga Palestina yang berkumpul di garda depan sepanjang Sabtu malam, 28 Agustus 2021, membakar bahan peledak dan ban.

Militer Israel mengatakan tentara Israel hanya menindak lanjuti unjuk rasa dengan membubarkannya. Tim medis di Gaza melaporkan, setidaknya enam warga Palestina mengalami luka-luka dan satu luka serius dalam kejadian Sabtu kemarin.

Beberapa jam setelah kejadian pembubaran unjuk rasa pada Sabtu kemarin, Israel melakukan serangan fajar yang menargetkan komplek persenjataan Hamas dan sebuah terowongan yang biasa digunakan oleh anggota Hamas. Belum ada laporan kerusakan akibat serangan ini.

Sebelumnya pada Mei 2021 lalu, Israel dan Hamas dengan di mediasi oleh Mesir, sepakat untuk mengakhiri konflik, yang tertuang dalam pakta. Konflik telah membuat militan Gaza melepaskan tembakan roket ke kota-kota di Israel, yang kemudian dibalas oleh Tel Aviv dengan melakukan serangan udara.

Setidaknya 250 warga Palestina dan 13 warga Israel tewas dalam 11 hari pertempuran itu. Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir ketegangan kembali naik, walau pun Israel sudah mengumumkan pada bulan ini akan membuka pintu untuk masuknya bantuan dari Qatar ke Gaza.

Baca juga: Ismail Haniyeh Terpilih Jadi Pemimpin Hamas, Siapa Dia?

Sumber: Reuters

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

5 jam lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

8 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

10 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

10 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

19 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

22 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya