Belanda Stop Evakuasi Warga di Afghanistan Kamis Ini, Prancis Menyusul

Kamis, 26 Agustus 2021 17:30 WIB

Orang-orang mengantre untuk naik ke sebuah pesawat militer Amerika Serikat dan meninggalkan Kabul di bandara Kabul, Afghanistan, pada 22 Agustus 2021. (Xinhua)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Belanda memutuskan untuk segera mengakhiri operasi evakuasinya di Afghanistan. Dikutip dari kantor berita Reuters, penerbangan evakuasi terakhir akan lepas landas dari Bandara Hamid Karzai, Kabul, malam ini, lebih cepat dari tenggat 31 Agustus 2021.

Belum diketahui apakah keputusan ini lebih cepat dari rencana semula. Namun, keputusan tersebut diambil bersamaan dengan peringatan dari Amerika agar warga-warga lokal maupun internasional di Afghanistan tidak mendekat ke bandara. Sebab, berdasarkan laporan intelijen mereka, kelompok teroris akan menyerang bandara.

"Kami telah dikabari oleh Amerika untuk segera meninggalkan Afghanistan dan besar kemungkinan hari ini akan menjadi penerbangan terakhir dari kami," ujar Pemerintah Belanda dalam keterangan persnya, Kamis, 26 Agustus 2021.

Pemerintah Belanda tak menyangkal bahwa keputusan ini sama dengan meninggalkan sejumlah warga, baik yang eligibel maupun tidak, lokal maupun internasional. Namun, kata mereka, keputusan harus diambil untuk alasan keamanan, seberapapun menyakitkannya.

Perihal apa yang akan terjadi pada mereka yang "tertinggal", Pemerintah Belanda mengatakan mereka tidak akan bisa memberikan bantuan apapun, terutama untuk akses ke bandara. Mereka menyarankan warga untuk menjauh dari bandara sementara waktu hingga situasi stabil.

Sebelumnya, Taliban selaku penguasa Afghanistan sekarang telah memperbolehkan warga lokal maupun internasional terbang meninggalkan negaranya usai periode evakuasi berakhir. Namun, mereka harus memiliki dokumen-dokumen jelas dan terbang menaiki pesawat komersil.

"Kami merekomendasikan warga untuk tidak datang ke bandara saat ini," ujar Pemerintah Belanda.

Sejauh ini, Belanda telah mengevakuasi 1200 orang dari Afghanistan. Mayoritas dari mereka adalah Warga Negara Belanda. Penerbangan terakhir diyakini akan mengangkut staff Kedutaan Besar Belanda, personil militer, dan warga lokal. Ratusan warga Belanda diperkirakan akan ditinggalkan di Afghanistan.

Prancis akan menyusul Belanda pada hari Jumat esok. PM Prancis Jean Castex mengatakan penerbangan terakhir dari Pemerintah Prancis akan lepas landas Jumat malam. "Kami akan tetap lanjut membantu proses evakuasi di Afghanistan hingga Jumatr malam," ujar Castex menegaskan.

Baca juga: Inggris: Kabar ISIS Akan Serang Bandara Afghanistan Sangat Kredibel

ISTMAN MP | REUTERS




Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

16 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

4 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

5 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

7 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

7 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

8 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya