NATO: 20 Orang Tewas di Bandara Afghanistan Selama Proses Evakuasi Sepekan Ini

Minggu, 22 Agustus 2021 21:00 WIB

Para tentara Inggris, Turki, dan AS membantu seorang bocah saat evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 20 Agustus 2021. Para tentara asing bahu-membahu mengevakuasi warga Afghanistan, khususnya anak-anak. Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Blok militer Atlantik Utara, NATO, menyampaikan bahwa sepekan terakhir setidaknya ada 20 warga yang tewas di area bandara Hamid Karzai, Kabul. Ke-20 warga tersebut tewas dalam proses evakuasi yang mencoba melarikan mereka dari kekuasaan Taliban di Afghanistan.

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, NATO menyebut tewasnya warga-warga tersebut sungguh disayangkan. Mereka berjanji akan terus memperbaiki proses evakuasi agar tidak bertambah korban jiwa di sekitar area bandara Hamid Karzai, Kabul.

"Krisis di luar bandara Kabul memang disayangkan. Fokus kami sekarang adalah mengevakuasi seluruh warga asing secepat mungkin," ujar pejabat NATO yang enggan disebutkan namanya, Ahad, 22 Agustus 2021.

Seperti diberitakan beberapa hari terakhir, sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, warga lokal berupaya kabur dari sana. Mereka tidak mau hidup di bawah pemerintahan Taliban yang telah menegaskan tak akan menerapkan demokrasi. Oleh karenanya, mereka menyerbu bandara Hamid Karzai di mana pasukan asing pun berupaya menyelamatkan warga-warganya.

Petugas medis membantu seorang ibu Afghanistan, yang melahirkan di atas pesawat C-17 Angkatan Udara AS saat mendarat di Ramstein Air Pangkalan, Jerman, 21 Agustus 2021. Bayi perempuan dan ibunya dalam kondisi baik setelah mendapatkan perawatan di fasilitas medis terdekat. Angkatan Udara AS/Handout melalui REUTERS


Terbatasnya jumlah pesawat untuk pengungsian membuat penumpukan terjadi di bandara, terutama di jalur menuju ke sana. Penumpukan itu tak ayal berujung pada sejumlah kekacauan di mana warga saling berebut untuk diterbangkan keluar dari Kabul. Bahkan, sejumlah warga nekat bergelantungan di pesawat Militer Amerika hanya demi bisa kabur dari Kabul.

Sabtu kemarin, tujuh warga tewas di tengah puluhan ribu warga yang mencoba kabur dari Afghanistan. Sehari sebelumnya, proses evakuasi sempat ditunda delapan jam karena tidak adanya lokasi yang mampu menampung ribuan warga dari Afghanistan. Hal tersebut yang mendorong pasukan asing, yang mengawal evakuasi, terus berupaya memperbaiki proses.

"Pasukan kami juga mencoba menjaga jarak dengan area di luar Bandara Kabul untuk menghindari bentrokan dari Taliban," ujar Pejabat NATO menembahkan.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Amerika menyampaikan bahwa problem yang dihadapi pihaknya dan warga Afghanistan sekarang bukan hanya soal bisa kabur atau tidak, tetapi ancaman serangan teror. Beberapa hari terakhir, kata mereka, berkembang informasi bahwa kelompok teroris ISIS-K akan mencoba menyerang bandara.

Khawatir ISIS-K akan benar menyerang, Militer Amerika membentuk jalur evakuasi alternatif untuk mengurai tumpukan warga Afghanistan di luar bandara Hamid Karzai. Adapun seorang pejabat di Kabul menyampaikan bahwa ancaman ISIS-K nyata dan kredibel, namun mungkin tak akan terjadi dalam waktu dekat.

Baca juga: Amerika Khawatir ISIS-K Akan Serang Bandara Afghanistan di Tengah Evakuasi

ISTMAN MP | AL JAZEERA




Berita terkait

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

5 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

7 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

9 hari lalu

Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.

Baca Selengkapnya

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

16 hari lalu

Sempat Anjlok, Evakuasi Commuter Line Kampung Bandan-Cikarang Selesai

Proses evakuasi rangkaian Commuter Line No.5508 relasi Kampung Bandan-Cikarang via Pasar Senen telah selesai pada pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

18 hari lalu

Hari Pertama Lebaran 2024: Sudin Damkar Jaktim Evakuasi Cincin hingga Anting Nyangkut

Personel Damkar dikerahkan untuk mengevakuasi setelah korban tak bisa melepas cincin yang dipakainya saat salat Id.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

23 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

25 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya