Junta Myanmar Kembali Menangkap Jurnalis

Reporter

Tempo.co

Minggu, 22 Agustus 2021 15:00 WIB

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah junta Myanmar telah menangkap dua jurnalis, televisi milik junta militer melaporkan pada Sabtu, penangkapan terbaru di antara puluhan penahanan dalam tindakan keras terhadap media sejak kudeta militer 1 Februari.

Sithu Aung Myint, kolumnis untuk situs berita Frontier Myanmar dan komentator radio Voice of America, dan Htet Htet Khine, produser lepas untuk BBC Media Action, ditangkap pada 15 Agustus, Myawaddy TV melaporkan, dikutip dari Reuters, 22 Agustus 2021.

Sithu Aung Myint didakwa dengan penghasutan dan menyebarkan informasi palsu yang menurut Myawaddy kritis terhadap junta, dan telah mendesak orang-orang untuk bergabung dalam pemogokan dan mendukung kelompok-kelompok oposisi yang dilarang.

Sementara Htet Htet Khine dituduh menyembunyikan Sithu Aung Myint dan mendukung pemerintah bayangan Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional.

BBC Media Action mengatakan mereka prihatin dengan keselamatan Htet Htet Khine dan tuduhan terhadapnya, dan sedang memantau situasinya.

Advertising
Advertising

Reporters Without Borders (RSF) mengatakan keduanya ditahan tanpa komunikasi.

"Kami mengutuk keras kondisi penahanan mereka yang sewenang-wenang, yang mencerminkan kebrutalan yang dilakukan junta militer terhadap jurnalis," kata kepala regional RSF Asia-Pasifik Daniel Bastard kepada Reuters.

Myanmar tetap tidak stabil dan masih terjadi perlawanan terhadap rezim junta, di mana lebih dari 1.000 orang telah tewas, menurut sebuah kelompok aktivis yang telah melacak pembunuhan oleh pasukan keamanan.

Militer, yang telah mencabut izin dari banyak media, mengatakan bahwa mereka menghormati peran media tetapi tidak akan membiarkan pelaporan berita yang dianggap salah atau mungkin menimbulkan keresahan publik.

Sebuah laporan oleh Committee to Protect Journalists bulan lalu mengatakan bahwa penguasa Myanmar telah secara efektif mengkriminalisasi jurnalisme independen.

Human Rights Watch akhir bulan lalu mengatakan pemerintah junta Myanmar telah menangkap 98 jurnalis sejak kudeta militer, dan dari mereka yang ditangkap, 46 jurnalis tetap ditahan hingga akhir Juli.

Baca juga: Singapura: ASEAN Belum Efektif Selesaikan Krisis di Myanmar

REUTERS

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

17 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

3 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

7 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

7 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

11 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

12 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

13 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya