Ursula von der Leyen: Uni Eropa Belum Akui Taliban

Reporter

Tempo.co

Minggu, 22 Agustus 2021 10:00 WIB

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengadakan konferensi pers yang merinci upaya Uni Eropa untuk membatasi dampak ekonomi dari wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Brussels, Belgia 2 April 2020. [REUTERS / Francois Lenoir / Pool]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada hari Sabtu, Uni Eropa belum mengakui Taliban dan juga tidak mengadakan pembicaraan politik dengan militan, seminggu setelah mereka menguasai Afghanistan.

Taliban menguasai Afghanistan pada hari Minggu, berjalan ke ibu kota Kabul tanpa melepaskan tembakan, setelah serangan kilat hanya beberapa hari.

Kepala eksekutif UE berbicara setelah mengunjungi pusat penerimaan di Madrid untuk karyawan Afghanistan dari lembaga UE yang dievakuasi dari Kabul.

Dikutip dari Reuters, 22 Agustus 2021, Von der Leyen mengatakan dia akan mengusulkan peningkatan 57 juta euro (Rp964 miliar) bantuan kemanusiaan yang telah dialokasikan Komisi Uni Eropa tahun ini untuk Afghanistan.

Dia mengatakan bantuan pembangunan Uni Eropa terkait dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia, perlakuan yang baik terhadap minoritas dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan.

Advertising
Advertising

"Kami mungkin mendengar kata-kata Taliban tetapi kami akan mengukur mereka di atas segalanya dengan perbuatan dan tindakan mereka," kata von der Leyen pada konferensi pers.

Milisi Taliban memasuki istana kepresidenan Afganistan beberapa jam setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu, 15 Agustus 2021, dalam tangkapan gambar dari Al Jazeera TV.[Al Jazeera]

Von Der Leyen mengatakan Komisi Uni Eropa siap menyediakan dana untuk negara-negara Uni Eropa yang membantu memukimkan kembali pengungsi, dan dia berencana untuk mengangkat masalah pemukiman kembali pada KTT G7 minggu depan.

Setelah mencapai puncaknya pada tahun 2015 ketika lebih dari satu juta migran datang ke UE, sebagian besar dari Suriah, Afghanistan, dan Irak, Uni Eropa telah memangkas jumlah kedatangan berkat kesepakatan dengan Turki yang menerima dana UE untuk menampung pencari suaka di wilayahnya.

Sebelumnya, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, pada Selasa mengatakan Uni Eropa hanya akan bekerja sama dengan Taliban jika mereka menghormati hak-hak fundamental, termasuk hak-hak perempuan, dan mencegah penggunaan wilayah Afghanistan oleh teroris.

Josep Borrell menguraikan sikap UE setelah pertemuan darurat para menteri luar negeri Uni Eropa untuk membahas perebutan cepat ibu kota Afghanistan Kabul oleh Taliban, dilaporkan Reuters.

Taliban, dalam jumpa pers resmi pertama mereka sejak menguasai Kabul, mengatakan mereka menginginkan hubungan damai dengan negara lain dan akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.

Baca juga: Boris Johnson Singgung Kemungkinan Kerja Sama dengan Taliban

REUTERS

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

4 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

6 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

9 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya