TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Jumat, 19 Agustus 2021, menyinggung kemungkinan untuk bekerja sama dengan Taliban jika memang diperlukan setelah kelompok radikal itu mengambil alih Afghanistan. Ucapan Johnson itu untuk membela Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab yang dikritik terkait caranya menghadapi situasi di Afghanistan.
“Apa yang ingin saya pastikan kepada masyarakat adalah politik kita dan upaya diplomasi dilakukan untuk menemukan sebuah solusi bagi Afghanistan, bekerja sama dengan Taliban yang tentu saja kalau memang diperlukan - akan dilakukan,” kata Johnson.
Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika orang-orang berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afganistan, Pakistan 14 Juli 2021.[REUTERS / Abdul Khaliq Achakzai]
Menurut Johnson, situasi di Bandara Kabul sekarang sudah lebih baik. Sebelumnya, ada ribuan orang di bandara Kabul yang berebut ingin meninggalkan negara itu setelah Taliban berkuasa.
Inggris sudah mengevakuasi 1.615 orang sejak Sabtu, 20 Agustus 2021 dari Afghanistan. Dari jumlah itu, 399 adalah warga negara Inggris dan anggota keluarga mereka, 320 pegawai di kantor Kedutaan Besar Inggris di Afghanistan dan 402 warga negara Afghanistan.
Menjawab pertanyaan apakah Johnson akan mempertahankan Raab sebagai Menteri Luar Negeri Inggris, yang menghadapi seruan oposisi agar mengundurkan diri, Johnson dengan yakin menjawab masih akan mempertahankan Raab dalam posisi tersebut.
Baca juga: Inggris Tidak Akan Akui Taliban Sebagai Pemerintah Afghanistan
Sumber: Reuters