Cerita Pilot Kam Air Saat Detik-detik Lepas Landas dari Bandara Kabul

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 21 Agustus 2021 12:30 WIB

Kerumunan orang terlihat di landasan bandara Kabul di Afghanistan 16 Agustus 2021. Insiden ribuan orang Afghanistan berebut naik pesawat hingga terjatuh saat nekat bergelantungan di roda pesawat telah menggemparkan dunia. SATELIT IMAGE 2021 MAXAR TECHNOLOGIES/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ribuan orang memadati bandara Kabul dalam upaya untuk melarikan diri dari serangan Taliban pada 15 Agustus, pilot Kam Air Jovica Rajhl dan rekannya harus menyiasati untuk mencapai pesawat mereka dan lepas landas dari bandara Kabul dengan selamat.

Rajhl, 54 tahun, seorang pilot Makedonia Utara, mengatakan bahwa menjelang jatuhnya Kabul, maskapainya, Kam Air, maskapai penerbangan swasta terbesar Afghanistan, memiliki rencana darurat untuk memindahkan tiga Boeing 737 dan tiga Airbus 340 ke ibu kota Ukraina, Kyiv.

Tapi kemajuan Taliban terlalu cepat.

"Banyak orang Afghanistan di perusahaan itu membahas...rencana B dan C dalam kasus kedatangan Taliban...ada ketakutan besar di antara orang Afghanistan," kata Rajhl kepada Reuters pada hari Jumat di Skopje, tempat dia tinggal, dikutip 21 Agustus 2021.

Rajhl mengatakan bahwa dia dan rekannya diberitahu untuk mempersiapkan penerbangan ke Kyiv pada Ahad, 15 Agustus, tak lama setelah mereka mendengar berita Taliban telah mengambil alih gedung-gedung pemerintah di Kabul.

Advertising
Advertising

"Bandara benar-benar terbuka...semua petugas keamanan pergi," katanya.

Ribuan warga Afghanistan berharap untuk naik pesawat ke luar negeri berbondong-bondong ke bandara Kabul. Ibu kota telah dipenuhi oleh orang-orang dari provinsi lain yang melarikan diri dari Taliban.

Boeing 737 Rajhl diparkir jauh dari platform boarding utama, di mana kerumunan orang naik dan jatuh dari tangga, katanya.

Tiga pesawat Kam Air sudah dihadang massa.

"Keberuntungan terbesar kami adalah tidak ada yang memperhatikan kami. Salah satu dari kami tidak berseragam tapi berpakaian sipil," katanya.

Kerumunan orang terlihat di sepanjang landasan pacu di bandara Kabul di Afghanistan, 16 Agustus 2021. Ribuan orang Afghanistan masih menunggu dievakuasi dari bandara ini. SATELLITE IMAGE 2021 MAXAR TECHNOLOGIES/Handout via REUTERS

Penumpang dari penerbangan mereka disuruh naik dengan cepat dan saat malam tiba, Rajhl dan krunya memutuskan untuk menyalakan mesin dan melakukan prosedur lepas landas dalam kegelapan total untuk menghindari menarik perhatian orang banyak.

"Bagus bahwa orang-orang ada di sisi lain (landasan pacu), dan saya minta maaf tentang kondisi mereka, hanya bisa mendengar suara tetapi tidak melihat apa pun yang bergerak dengan lampu menyala," kata Rajhl.

Sesaat sebelum lepas landas, kru telah diperingatkan melalui radio bahwa mereka hanya memiliki waktu 10 menit untuk berangkat, setelah itu keamanan mereka tidak akan dijamin di darat dan di udara.

Pesawat Rajhl akhirnya lepas landas dari bandara Kabul pada pukul 20:32 waktu setempat dan, setelah mengisi bahan bakar di Tbilisi, Georgia, berhasil mencapai Kyiv.

Baca juga: Amerika Musnahkan Paspor Warga Afghanistan yang Diungsikan dari Kabul

REUTERS

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

35 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

52 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

54 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

58 hari lalu

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya