FBI: Ada Bukti Kerusuhan US Capitol Adalah Peristiwa Terencana

Sabtu, 21 Agustus 2021 08:00 WIB

Ratusan pendukung Presidenn Donald Trump menyalakan flare saat berkumpul di Gedung Capitol Amerika Seikat di Washington, 6 Januari 2021. Pendukung Donald Trump menyerbu gedung parlemen AS, US Capitol, saat Wakil Presiden Mike Pence menolak permintaan Presiden Trump untuk membatalkan kekalahannya dari Joe Biden. REUTERS/Leah Millis

TEMPO.CO, Jakarta - Biro Investigasi Federal Amerika, FBI, menemukan sedikit bukti bahwa kerusuhan US Capitol yang terjadi pada 6 Januari lalu adalah peristiwa terencana. Dikutip dari kantor berita Reuters, empat aparat penegak hukum dari FBI yang memberikan keterangan tersebut.

Menariknya, bukti yang ada mengarah pada temuan bahwa kerusuhan yang terjadi tidak diorganisir oleh kelompok-kelompok besar pendukung mantan Presiden Amerika Donald Trump. Sebaliknya, kerusuhan diorganisir oleh kelompok-kelompok kecil, sempalan, yang memang berniat menyerang US Capitol dan menyandara pejabat-pejabat di sana.

"Sekitar 90 hingga 95 persen bukti dan keterangan menunjukkan bahwa ini bukan kasus terencana. Namun, 5 persen sisanya menunjukkan upaya sekelompok milisi yang lebih teorganisir (menyerang US Capitol)," ujar pejabat FBI, yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 20 Agustus 2021.

Pejabat-pejabat FBI melanjutkan, meskipun mereka menemukan bukti bahwa sekelompok milisi memang berniat dan berencana untuk menjebol US Capitol, bukti yang ada tidak memberikan keterangan soal apa yang akan terjadi selanjutnya. Dengan kata lain, belum ditemukan bukti soal apa rencana mereka usai menjebol gedung dan menyandera para pejabat.

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton


Keterangan dari pihak Kejaksaan membenarkan apa yang disampaikan sumber-sumber di FBI. Mereka menjerat 40 pelaku penyerangan US Capitol dengan pasal konspirasi. Sebab, dalam kapasitas tertentu, mereka memang berniat menyerang gedung US Capitol.

Salah satu dari 40 pelaku adalah pemimpin Proud Boys. Pemimpin itu, kata Kejaksaan, merekrut anggota dan kemudian meminta mereka untuk menyetok rompi anti-peluru serta perlengkapan militer untuk kepentingan penyerangan ke US Capitol. Selain itu, pemimpin tersebut juga membuat rencana serangan di mana anggotanya menerobos US Capitol dari beberapa titik.

Temuan FBI tidak hanya akan berperan besar ke penuntutan, tetapi juga proses investigasi di Kongres Amerika. Kongres Amerika berniat mengungkap bagaimana kasus US Capitol bisa sampai terjadi siapa dalang utama di baliknya. Hingga berita ini ditulis, hal itu masih gelap.

Menurut laporan Reuters, sejumlah anggota Kongres Amerika telah mendapat keterangan dari FBI soal apa saja temuan mereka. Sejauh ini, temuan FBI, perihal serangan terencana, dianggap kredibel.

Per berita ini ditulis, kurang lebih ada 570 orang yang telah ditangkap terkait kerusuhan US Capitol. Mayoritas adalah pendukung setia mantan Presiden Amerika Donald Trump. Serangan itu sendiri terjadi di hari pengesahan hasil Pilpres Amerika yang dimenangkan oleh Joe Biden. Adapun sebelum serangan terjadi, Trump mengahasut pendukungnya untuk menyerbu US Capitol.

Baca juga: Dua Polisi Gugat Donald Trump karena Menghasut Kekerasan di Capitol AS

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

20 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

6 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya