Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Reporter

Tempo.co

Rabu, 18 Agustus 2021 06:00 WIB

File foto Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani saat berbicara di Kabul, Afghanistan, 7 Desember 2015. Taliban berhasil menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul dan merebut istana kepresidenan pada Minggu, 15 Agustus 2021. Sejak sepekan terakhir sebelum menguasai ibu kota negara, Taliban gencar melakukan beberapa serangan termasuk menguasai kota-kota besar di Afghanistan. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler dunia sepanjang Selasa, 17 Agustus 2021, di antaranya studi menemukan vaksin Sinovac berisiko tinggi sebabkan lumpuh wajah, kaburnya Presiden Afganistan ke Tajikistan setelah Afganistan dikuasai Taliban, dan karier politik Joe Biden yang diprediksi terancam karena kejatuhan Afganistan.

Tiga berita terpopuler internasional tersebut dirangkum dalam Top 3 Dunia.

1. Studi: Vaksin Corona Sinovac Berisiko Lebih Tinggi Sebabkan Lumpuh Wajah

Seorang perempuan menerima vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac China setelah ratusan penduduk di distrik tersebut dinyatakan positif mengidap penyakit coronavirus di Bangkok, Thailand, 7 April 2021. [REUTERS / Athit Perawongmetha]

Sebuah studi menemukan vaksin Sinovac dan Pfizer untuk Covid-19 diduga sama-sama meningkatkan risiko penyakit lumpuh wajah atau bell's palsy. Namun, penerima vaksin Sinovac lebih tinggi mendapatkan risiko penyakit tersebut dibandingkan Pfizer.

Dalam jurnal yang diterbitkan The Lancet Infectious Diseases, risiko meningkat setelah pemberian dosis pertama vaksin Covid-19 Sinovac.

Advertising
Advertising

Meski terdapat efek samping, menurut jurnal tersebut, dampak menguntungkan vaksin dalam melindungi Covid-19 lebih besar.

Studi dilakukan terhadap 451.000 orang lebih. Ada 28 kasus lumpuh wajah atau bell's palsy setelah pemberian vaksin Sinovac. Angkanya lebih tinggi dibandingkan pemberian vaksin Pfizer-BioNtech yaitu 16 kasus. Baca berita selengkapnya di sini.

<!--more-->

2. Mengapa Presiden Afganistan Ashraf Ghani Kabur Ke Tajikistan?

Setelah Kabul direbut Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu pada Minggu. Dalam postingan di halaman Facebooknya, Ashraf Ghani mengatakan bahwa ia dihadapkan oleh keputusan yang sulit yaitu nasib jutaan penduduk Kabul dan keamanan kota yang telah dipertahankannya setelah 20 tahun perang. REUTERS/Stringer

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, diberitakan kabur ke Tajikistan pada Ahad, 15 Agustus 2021, setelah gerilyawan Taliban mengepung Kabul dan mendudukinya. Tidak ada yang menyangka ia akan keluar dari Afganistan, bahkan Taliban dan orang-orang terdekatnya sekalipun. Mereka mengira Ghani akan melakukan perlawanan di saat-saat terakhir.

Tajikistan adalah sebuah negara yang terkurung daratan di benua Asia bagian Tengah. Negara yang secara astronomisnya terletak di antara 36°-41° LU dan 67°-75°BT ini berbatasan dengan Cina di sebelah timur, Uzbekistan di sebelah barat, Afganistan di sebelah selatan dan berbatasan dengan Kirgizstan di utara.

Ashraf Ghani menyatakan alasan dia pergi dari Afganistan sebagai upaya menghindari pertempuran dengan Taliban yang bisa membahayakan jutaan penduduk di Ibu Kota Kabul. Dilansir dari Reuters, Ghani menuliskan hal itu dalam unggahan di media sosial Facebook. "Saya memilih untuk pergi demi menghindari pertumpahan darah," tulis Ghani. Baca berita selengkapnya di sini.

<!--more-->

3. Afganistan Kalah dari Taliban, Karier Politik Joe Biden Diprediksi Terancam

Sejumlah milisi Taliban berjaga di luar bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, 16 Agustus 2021. Puluhan ribu warga Afganistan yang pernah bekerja dengan pemerintahan negara asing dikhawatirkan terancam bahaya saat Taliban menguasai Kabul. REUTERS

Jatuhnya Afganistan ke tangan Taliban diyakini pihak oposisi akan berdampak politis ke pemerintahan Presiden Amerika Joe Biden. Ia dianggap turut bertanggung jawab atas kekalahan tersebut. Seperti diketahui, agresi Taliban menguat usai Joe Biden memutuskan menarik pasukan Amerika dari Afganistan.

Salah satu pihak yang menyakini hal tersebut adalah anggota parlemen dari Partai Republik, Mike McCaul. Ia berkata, partainya kemungkinan besar akan mencoba membingkai situasi Afganistan - Taliban sebagai kasus di mana keputusan Joe Biden mengancam keamanan nasional.

Dengan menarik pasukan Amerika, kata McCaul, Joe Biden secara tidak langsung memperkuat posisi Taliban di Afganistan. Semakin kuat Taliban, maka semakin besar pula kemungkinan mereka melakukan aksi terorisme lagi ke Amerika mengingat sejarah panjang yang dimiliki keduanya. Bagaimana respons politisi AS lain tentang kemenangan Taliban di Afganistan? baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Presiden Jerman Sebut Kekacauan di Bandara Kabul Memalukan bagi Barat

TEMPO

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

1 hari lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani, Investigasi Tempo soal Produk Spyware Israel Dijual ke RI

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Jumat, 3 Mei 2024, dimulai dari harta kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang belakangan jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

2 hari lalu

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar gedung SD di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya