Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Agustus 2021 21:45 WIB

Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin delegasi Taliban, berbicara selama pembicaraan antara pemerintah Afganistan dan gerilyawan Taliban di Doha, Qatar, 12 September 2020. [REUTERS/Ibraheem al Omari]

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan wakil pemimpin Taliban Mullah Baradar akan kembali ke Afganistan, menurut sumber Taliban yang mengetahui pergerakannya kepada CNN pada Selasa.

"Mullah Baradar dengan sejumlah pejabat tinggi Taliban meninggalkan Doha ke Provinsi Kandahar Afganistan," kata sumber itu, tanpa memberikan rincian tambahan, dikutip dari CNN, 17 Agustus 2021

Mullah Baradar, wakil pemimpin dan salah satu pendiri gerakan Taliban, belum menginjakkan kaki di Afganistan dalam 20 tahun. Dia saat ini mengepalai biro politik Taliban.

Mullah Abdul Ghani Baradar Akhund lahir pada 1968 di provinsi Uruzgan dan dibesarkan di Kandahar, menurut Interpol.

Pada 1980-an, seperti banyak pemuda saat itu, Baradar adalah bagian dari Mujahidin Afganistan yang berperang melawan invasi Uni Soviet. Setelah Rusia diusir, perang saudara terjadi di Afganistan, yang dikenal sebagai kuburan kekaisaran.

Advertising
Advertising

Dikutip dari The Print, Baradar, bersama dengan saudara iparnya Mullah Mohammed Omar, ikut mendirikan Taliban pada tahun 1994. Mereka mendirikan Emirat Islam Afganistan dalam waktu dua tahun, sampai kemudian Taliban terusir oleh invasi Amerika Serikat pada 2001 setelah teror 9 September.

Pada 2010 ia ditangkap di negara tetangga Pakistan oleh pasukan keamanan negara itu dan dibebaskan pada 2018 ketika AS mengintensifkan upaya untuk meninggalkan Afganistan.

Presiden Donald Trump dan Baradar, yang merupakan kepala negosiasi Taliban, berbicara melalui telepon tahun lalu, setelah AS dan Taliban menandatangani perjanjian bersejarah di Qatar pada Maret 2020. Trump menyebutnya sebagai percakapan yang baik.

"Hubungan saya dengan mullah sangat baik," kata Trump.

"Mereka ingin menghentikan kekerasan, mereka juga ingin menghentikan kekerasan."

Mullah Baradar juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina, di Tianjin, Cina pada bulan Juli.

Baca juga: Pertama Kali, Presiden Trump Bertelepon dengan Pemimpin Taliban

CNN | THE PRINT

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

12 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

12 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

39 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

56 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

58 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya