60 Negara Minta Warga Lokal dan Internasional Diizinkan Meninggalkan Afghanistan

Senin, 16 Agustus 2021 11:30 WIB

Militan Taliban mengibarkan bendera Taliban di belakang truk pickup yang melewati jalan ramai di daerah Pashtunistan Square di Jalalabad, Afghanistan dalam gambar diam yang diambil dari video media sosial yang diunggah pada 15 Agustus 2021. [Situs web media sosial/via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 60 negara mengeluarkan pernyataan bersama meminta Taliban untuk mengizinkan warga lokal maupun internasional meninggalkan Afghanistan. Hal tersebut menyusul jatuhnya ibu kota Afghanistan, Kabul, ke tangan Taliban yang sekaligus mengakhiri perang di antara kedua kubu.

Beberapa negara yang menandatangani pernyataan bersama tersebut adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, Qatar, dan Inggris. Selain meminta warga lokal dan internasional diperbolehkan meninggalkan Afghanistan, mereka juga meminta bandara tetap dibuka.

"Mereka yang sekarang berwenang atas Afghanistan memiliki tanggung jawab untuk melindungi nyawa serta properti yang berada di sana. Mereka juga bertanggung jawab segera memulihkan keamanan dan ketertiban," ujar bunyi pernyataan bersama ke-60 negara, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 16 Agustus 2021.

Ke-60 negara melanjutkan bahwa warga Afghanistan berhak untuk hidup damai, aman, dan bermartabat. Oleh karenanya, ke-60 siaga memberikan bantuan ketika memungkinkan dan dibutuhkan.

Per berita ini ditulis, belum diketahui apakah Indonesia masuk ke dalam daftar 60 negara tersebut.

Sementara itu, dari pihak Taliban, mereka berjanji akan menjaga keselamatan penduduk lokal, internasional, maupun diplomat di Afghanistan. Mereka bahkan mengklaim akan membuka jalur komunikasi diplomatik dengan berbabai negara dalam waktu dekat.

Juru bicara Taliban, Mohammad Naeem, menyatakan pihaknya siap melakukan hal-hal tersebut karena mereka ingin pemerintahan Taliban diakui. Jika dirasa perlu melakukan negosiasi damai, Naaem mengatakan Taliban pun bersedia melakukannya karena tujuan utama mereka sudah tercapai, kuasa atas Afghanistan.

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan di antara kita."

"Kami sudah mencapai apa yang kami inginkan, yaitu kemerdekaan Afghanistan dan kemerdekaan warga kami. Kami tidak akan mengizinkan siapapun menduduki wilayah kami untuk mengincar siapapun. Kami juga tidak ingin menyakiti siapapun," ujar Naeem tak lama setelah Taliban berhasil mengambil alih Kabul.

Baca juga: Taliban Masuk Kabul, Presiden Ashraf Ghani Tinggalkan Afganistan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

33 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

50 hari lalu

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

52 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

56 hari lalu

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

1 Februari 2024

Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan

Baca Selengkapnya

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

1 Februari 2024

Lebih dari 7,5 Juta Balita Terima Vaksin Polio di Afghanistan

Lebih dari 7,5 juta anak balita akan menerima vaksin polio di 21 dari 34 provinsi di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya