TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan Afganistan setelah milisi Taliban memasuki Kabul pada Ahad, menurut dua sumber.
Menurut sumber, ajudan dekat Ghani juga telah meninggalkan Afganistan bersamanya, TOLONews melaporkan, 15 Agustus 2021.
Sebelumnya pada hari yang sama, penjabat menteri pertahanan Bismillah Mohammadi mengatakan bahwa presiden telah menyerahkan wewenang untuk menyelesaikan krisis di negara itu kepada para pemimpin politik.
Mohammadi mengatakan bahwa sebuah delegasi akan melakukan perjalanan ke Doha pada Senin untuk membicarakan situasi negara tersebut.
Delegasi tersebut termasuk para pemimpin politik kunci, termasuk Younus Qanooni, Ahmad Wali Massoud, Mohammad Mohaqiq antara lain.
Seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afganistan mengatakan kepada Reuters Ashraf Ghani telah meninggalkan ibu kota Kabul menuju Tajikistan.
Seorang perwakilan Taliban, yang memasuki ibu kota Kabul pada Minggu pagi, mengatakan kelompok itu sedang memeriksa keberadaan Ghani.
Sumber yang dekat dengan Taliban mengatakan bahwa telah disepakati bahwa Ashraf Ghani akan mengundurkan diri setelah kesepakatan politik dan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah transisi.
Warga Afganistan mengatakan bahwa mereka mencari penyelesaian politik dan mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung di Afganistan.
Pemberontak Taliban membawa senjata saat berpatroli di jalanan Kota Herat, Afganistan, 14 Agustus 2021. Taliban Handout/via REUTERS
Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, Abdullah Abdullah, mengkritik keras Presiden Ashraf Ghani karena melarikan diri dari negara itu.
"Fakta bahwa mantan presiden Afganistan meninggalkan negara itu dan menempatkan rakyat dan negara dalam situasi yang sedemikian buruk, Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya dan rakyat Afganistan juga akan menghakiminya," kata Abdullah, dalam pernyataan yang dilaporkan CNN.
Milisi Taliban memasuki Kabul pada hari Minggu, meskipun sebelumnya mengatakan mereka akan tetap berada di luar kota sampai ada kesepakatan dengan pejabat pemerintah, karena pasukan keamanan Afganistan telah meninggalkan pos mereka di beberapa bagian kota, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pada Ahad, dikutip dari CNN.
Baca juga: Gerilyawan Taliban Sudah Memasuki Ibu Kota Afganistan
TOLONEWS | REUTERS | CNN