Khawatir Dikepung Taliban, Belanda Akan Tutup Kedutaan Besar di Afganistan

Sabtu, 14 Agustus 2021 08:00 WIB

Anggota kelompok pemberontak Taliban berpatroli di Farah, Afganistan, 11 Agustus 2021. Taliban mampu melawan pasukan setempat setelah pasukan asing mundur dan meninggalkan pangkalan militer. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Belanda pada Jumat mengatakan mereka mungkin harus menutup kedutaan besarnya di Kabul dan bergerak cepat untuk membawa kembali beberapa staf lokal Afganistan ketika situasi keamanan memburuk di tengah serangan Taliban.

Menteri Luar Negeri Sigrid Kaag mengatakan kepada wartawan di Den Haag, Belanda bermaksud untuk membuka kedutaannya selama mungkin, tetapi ini bisa terbukti tidak dapat dipertahankan jika Kabul berada di bawah pengepungan Taliban atau ditangkap oleh gerilyawan, dikutip dari Reuters, 13 Agustus 2021.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda mengonfirmasi penarikan karyawan kedutaan sedang berlangsung tetapi tidak akan mengatakan berapa banyak staf Belanda yang tersisa, dengan alasan masalah keamanan.

"Kami sedang mengevaluasi semua opsi," kata Tessa van Staden.

Menteri Pertahanan Ank Bijleveld mengatakan kementeriannya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman untuk membawa penerjemah yang bekerja untuk Belanda, NL Times melaporkan.

Advertising
Advertising

Dari 273 penerjemah, sekitar 110 kini telah dibawa ke Belanda bersama keluarga mereka, katanya. Dia berharap bisa membawa sisanya ke Belanda "lebih cepat".

"Saya berharap kedutaan akan tetap buka selama mungkin karena itu juga penting untuk pekerjaan yang baru saja kita bicarakan," katanya.

Pemberontak Taliban berjaga di persimpangan jalan utama di Kota Ghazni, Afganistan, 12 Agustus 2021. Taliban Handout/via REUTERS

Pekan lalu Kementerian Luar Negeri Belanda meminta warga Belanda yang tersisa di Afganistan untuk segera pergi, dan memperingatkan bahwa kedutaan tidak dapat mendukung atau mengevakuasi mereka.

Taliban memperketat cengkeraman mereka di Afganistan pada hari Jumat, merebut kendali atas kota-kota terbesar kedua dan ketiganya sementara kedutaan-kedutaan Barat bersiap untuk mengirim pasukan untuk membantu mengevakuasi staf dari ibu kota.

Kekalahan itu telah memicu kekhawatiran pemerintah Kabul yang didukung AS bisa jatuh ke tangan pemberontak ketika pasukan internasional menyelesaikan penarikan mereka setelah 20 tahun perang.

Seorang pejabat pertahanan AS mengutip intelijen AS yang mengatakan minggu ini bahwa Taliban dapat menguasai Kabul dalam waktu 90 hari.

Baca juga: Daftar Ibu Kota Provinsi Afganistan yang Jatuh ke Tangan Taliban

REUTERS | NL TIMES

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

10 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya