Junta Myanmar Bantah Terlibat Upaya Pembunuhan Dubesnya Sendiri

Selasa, 10 Agustus 2021 10:00 WIB

Duta Besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun mengacungkan tiga jari di akhir pidatonya di depan Majelis Umum di mana ia memohon tindakan internasional dalam membatalkan kudeta militer di negaranya seperti yang terlihat dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video, di wilayah Manhattan di New York City, New York, AS, 26 Februari 2021. [United Nations TV / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Myanmar membantah tuduhan bahwa junta berada di balik percobaan pembunuhan terhadap Dubes Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun. Mereka mengaku tidak tahu apa-apa akan upaya tersebut dan menyebutnya sebagai kasus domestik di Amerika.

Pernyataan tersebut adalah yang pertama dari junta sejak Kepolisian New York dan FBI menangkap dua warga Myanmar yang mencoba membunuh Kyaw Moe Tun pekan lalu. Kedua warga yang ditangkap diketahui bernama Phyo Hein Htut (28) dan Ye Hein Zaw (20).

Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus pembunuhan berencana serta konspirasi untuk menyerang pejabat negara. Atas tindakannya, mereka terancam hukuman penjara lima tahun.

"Kasus tersebut adalah kasus domesti di Amerika. Penghakiman harus dilakukan berdasarkan hukum yang berlaku di Amerika. Hal itu tidak ada hubungannya dengan Myanmar," ujar Kemenlu Myanmar dalam keterangan persnya, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 9 Agustus 2021.

Kementerian Luar Negeri Myanmar juga mengecam pernyataan Dubes Amerika untuk PBB, Linda Thomas Greenfield. Diberitakan sebelumnya, Greenfield menyebut upaya pembunuhan terhadap Kyaw Moe Tun sebagai hal yang mengerikan karena menunjukkan betapa jauhnya jangkauan pengaruh pemimpin otoriter.

Menurut Kementerian Luar Negeri Myanmar, tidak seharusnya Kyaw Moe Tun didukung. Sebab, kata mereka, Kyaw Moe Tun telah dipecat dari posisi Dubes Myanmar dan berstatus buron karena menyuarakan dukungan untuk pemerintah bayangan, National Unity Government.

Sebagai catatan, meski Kyaw Moe Tun telah dipecat sebagai dubes oleh junta, hal itu tidak diterima oleh PBB. PBB menganggap pemerintahan junta bukan sebagai pemerintahan yang legal sehingga Kyaw Moe Tun dipertahankan sebagai dubes, bahkan menjadi utusan khusus PBB untuk Myanmar juga.

Baca juga: Amerika Sebut Upaya Pembunuhan terhadap Dubes Myanmar Mengerikan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

8 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

19 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

3 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya