Utusan ASEAN Minta Akses di Myanmar Dibuka Semua

Reporter

Tempo.co

Minggu, 8 Agustus 2021 10:00 WIB

Erywan Pehin Yusof, utusan khusus ASEAN untuk Myanmar. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Utusan khusus ASEAN untuk Myanmar Erywan Yusof pada Sabtu, 7 Agustus 2021, meminta akses penuh ke semua partai yang ada di Myanmar saat dia mengunjungi negara yang dulu bernama Burma. Pemerintahan militer sejak 1 Februari 2021, berkuasa di Myanmar setelah menggulingkan pemerintahan sipil.

Erywan belum memberikan detail tanggal berapa dia akan bertolak ke Myanmar. Pemimpin de Facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan pejabat tinggi Myanmar lainnya masih dalam penahanan.

Seorang pria memberi salam tiga jari saat melewati ban yang terbakar saat memprotes kudeta militer, di Mandalay, Myanmar 1 April 2021. [REUTERS / Stringer]

Advertising
Advertising

Erywan saat ini mengemban tugas untuk memantau distribusi bantuan kemanusiaan ke Myanmar, mengakhiri kekerasan di sana dan membuat pintu dialog antara militer dengan kubu oposisi.

“Mengunjungi Myanmar sudah ada dalam rencana dan apa yang kami harus lakukan adalah memastikan kami semua siap saat ke sana, bukan seperti kunjungan yang saya alami pada Juni lalu,” kata Erywan, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri kedua Brunei Darussalam.

Menurut Erywan pihaknya akan melakukan diskusi yang lebih substantif dalam rencana kunjungannya ke Myanmar nanti. Dia hanya menekankan, pentingnya diberikan akses penuh ke semua pihak di Myanmar.

Kelompok-kelompok sipil Myanmar menolak penunjukkan Erywan dengan alasan ASEAN seharusnya berkonsultasi dengan oposisi junta dan partai lain di Myanmar. Sedangkan PBB dan banyak negara di dunia mendesak ASEAN agar mengupayakan jalan diplomasi untuk memulihkan stabilitas di Myanmar.

Baca juga: Mencoba Membunuh Dubesnya Sendiri, Dua Warga Myanmar Ditangkap di Amerika

Sumber: Reuters

Berita terkait

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

13 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

1 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya