Taliban Berpotensi Dikenai Sanksi DK PBB Atas Pertempuran di Afghanistan

Sabtu, 7 Agustus 2021 09:30 WIB

Sejumlah pria bersiap di posisi saat bersiap-siap melawan pemberontak Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Militan Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan dan mengklaim banyak wilayah saat pasukan asing mundur. REUTERS/Omar Sobhani

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban berpotensi mendapat sanksi dari Dewan Keamanan PBB (DK PBB) atas ekspansinya di Afghanistan. Dikutip dari kantor berita Reuters, anggota DK PBB meminta opsi sanksi dipertimbangkan untuk mendesak Taliban menghentikan aksinya dan serius melanjutkan negosiasi damai yang berhenti di Doha, Qatar.

Salah satu negara anggota DK PBB yang mendorong sanksi untuk Taliban adalah Inggris. Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, mengatakan dewan keamanan perlu memperingatkan Taliban bahwa akan ada konsekuensi jika mereka melanjutkan aksinya.

Hal senada disampaikan oleh diplomat senior Amerika Jeffrey DeLaurentis. Ia meminta Taliban untuk menghentikan serangannya dan fokus ke upaya damai untuk melindungi infrastruktur serta warga.

"Taliban harus mendengar dari komunitas internasional bahwa kami tidak akan menerima pengambilalihan paksa Afghanistan atau kembalinya Emirat Islam Taliban," ujar DeLaurentis, dikutip dari Reuters, Jumat, 6 Agustus 2021.

Sementara itu, Cina mengkritik Amerika dan Nato yang menarik pasukan mereka secara terburu-buru. Menurut Deputi Duta Besar Cina Dai Bing, penarikan pasukan asing kurang transparan dan membuat pemerintahan lokal kesulitan mengantisipasi maupun merespon serangan-serangan Taliban.

Anggota Pasukan Khusus Afghanistan setelah pertempuran hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang polisi yang terkepung di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui


Dai Bing bahkan menyebut apa yang dilakukan para pasukan asing sebagai aksi cuci tangan atas segala masalah yang mereka tinggalkan.

"Belum lama ini Amerika menyampaikan intensi untuk membantu Afghanistan menjaga stabilitas. Kami harap Amerika benar-benar berkomitmen dan berusaha keras," ujarnya ke DK PBB.

Duta Besar Afghanistan untuk PBB, Ghulam Isaczai, mendukung pernyataan diplomat-diplomat negara tetangga soal perlunya langkah respon. Walau begitu, ia menampik kekhawatiran berbagai pihak soal kemungkinan Afghanistan jatuh ke perang saudara berskala besar.

"Kami memiliki rencana enam bulan untuk menstabilkan situasi. Kami juga mendapat dukungan dari komunitas dan desa yang belum lama ini diserang Taliban. Kami didukung warga," ujar Isaczai soal situasi di Afghanistan.

Per berita ini ditulis, pertempuran antara Taliban dan Afghanistan sudah berlangsung empat bulan lebih. Pertempuran dimulai pada April lalu ketika Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan setelah dua dekade beroperasi di sana. Target Amerika, penarikan pasukan rampung Agustus ini.

Penarikan pasukan tersebut membuat Afghanistan pincang. Walaupun Amerika memberikan pangkalan-pangkalan militernya berikut sejumlah persenjataan, Afghanistan kesulitan melawan balik Taliban. Sekarang, Taliban sudah menguasai lebih dari 50 persen distrik di Afghanistan. Wilayah terakhir yang mereka ambil alih adalah Provinsi Nimruz yang berbatasan langsung dengan Iran dan Pakistan.

Baca juga: Amerika Serikat Waswas Bisa Terjadi Perang Saudara di Afganistan

ISTMAN MP | REUTERS



Berita terkait

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

5 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

1 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

3 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

3 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

4 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

5 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

6 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

6 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya