Top 3 Dunia: Presiden Belarus Ditolak Olimpiade, Singapura Pasang 200 Ribu CCTV
Reporter
Tempo.co
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Jumat, 6 Agustus 2021 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Isu atlet Belarus yang diusir paksa dari Olimpiade Tokyo masih menjadi perhatian utama dalam Top 3 Dunia Kamis kemarin, 5 Agustus 2021. Adapun fokus ada pada Presiden Alexander Lukashenko yang sudah memimpin Belarus selama 27 tahun. Ternyata, ia ditolak hadir di Olimpiade Tokyo tahun ini karena bermasalah dengan Komite Olimpiade Internasional alias KOI.
Selain soal Presiden Belarus dan Olimpiade Tokyo, berita lainnya berkaitan dengan peninggalan Perang Dunia II di Jerman dan kamera CCTV di Singapura. Berita dari Jerman bercerita tentang seorang warga senior yang didenda karena ketahuan menyimpan Panther Tank. Tank tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia II.
Sementara itu, dari Singapura, ada berita tentang pemerintah setempat berencana memasang 200 ribu kamera CCTV di seluruh penjuru kotanya. Fungsinya tak lain untuk mengawasi gerak-gerik warganya. Kamera tersebut diklaim pemerintah akan aktif hingga 2030.
Berikut detil lebih lengkap dari berita-berita terkait:
<!--more-->
1. Presiden Belarus Lukashenko Ternyata Ditolak Hadir di Event Olimpiade Tokyo
Catatan buruk Presiden Belarus Alexander Lukashenko perihal Olimpiade Tokyo tak hanya berkaitan dengan pengusiran atlet lari Krystsina Tsimanouskaya (Kristina Timanovskaya). Ia juga bermasalah dengan Komite Olimpiade Internasional (KOI) yang berdampak pada ia tidak akan diterima masuk di event Olimpiade Tokyo mana pun.
KOI mengambil keputusan tersebut pada Desember 2020 lalu. Presiden KOI Thomas Bach menganggap Lukashenko tidak melindungi atlet-atletnya dari diskriminasi politik, bahkan malah ikut mempersekusi. Ironisnya, kata Bach, Lukashenko juga merupakan pejabat pengurus dari Komite OIimpiade Nasional Belarus yang dipimpin oleh anaknya.
Keputusan itu berkaca pada serangkaian upaya Pemerintah Belarus membungkam aksi warganya pasca-pilpres 2020. Dalam pilpres itu, Alexander Lukashenko mengklaim kemenangan, namun mayoritas warga Belarus (termasuk atlet) meragukannya. Mereka menyakini Lukashenko telah curang yang kemudian dibalas keras oleh sang presiden.
Berita selengkapnya
<!--more-->
2. Warga Jerman Didenda karena Simpan Panther Tank dan Meriam Perang Dunia II
Seorang warga senior Jerman divonis denda oleh pengadilan karena menyimpan Panther Tank era Perang Dunia II bersama meriam Flak 88 mm dan amunisi lain secara ilegal di gudang rumahnya.
Klaus-Dieter Flick, 84 tahun, diperintahkan pengadilan distrik Kota Kiel membayar denda 250.000 euro (Rp4,2 miliar) sebagai pengganti hukuman satu tahun penjara dua bulan, dikutip dari Euronews, 5 Agustus 2021.
Klaus-Dieter Flick menyimpan Panzer era Perang Dunia II Panther Tank, meriam antipesawat/antitank (AA) Flak 88 mm, torpedo, mortir, 70 senapan serbu, dan 2.000 lebih butir amunisi. Senjata-senjata tersebut ia simpan dalam bunker bawah rumahnya yang berlokasi di Heikendorf.
Berita selengkapnya
<!--more-->
3. Demi Keamanan, Singapura Akan Pasang 200 Ribu Kamera Hingga 2030
Singapura berencana memasang lebih dari 200.000 kamera polisi hingga 2030. Menteri Dalam Negeri K. Shanmugam mengatakan jumlah kamera yang dipasang lebih dari dua kali lipat dibandingkan yang ada saat ini di seluruh negeri.
Dengan luas wilayah kurang lebih 700 kilometer persegi, Singapura memiliki undang-undang yang ketat. Saat ini ada 90.000 kamera polisi yang sudah terpasang di seluruh kota.
“Kamera pengintai yang digunakan oleh pemerintah di Singapura atau negara lain, terkadang dikritik sebagai pelanggaran privasi,” ujar Menteri Hukum Singapura, Shanmugam kepada parlemen.
"Klaim-klaim ini mengabaikan beberapa poin dasar bahwa kebanyakan orang ingin hidup di lingkungan yang aman dan terjamin," katanya.
Berita selengkapnya
Baca juga: Top 3 Dunia: Presiden Belarus yang Ditakuti hingga Perang Saudara Afghanistan
TIM TEMPO