Amerika Terima Pengungsi Warga Afganistan yang Bekerja dengan LSM dan Militer AS

Selasa, 3 Agustus 2021 11:00 WIB

Mantan penerjemah Afganistan, yang bekerja dengan pasukan AS di Afganistan, memegang poster selama demonstrasi tentang keselamatan mereka, di depan kedutaan besar AS di Kabul 25 Juni 2021. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin mengatakan akan membuat program pengungsi khusus warga Afganistan yang mungkin menjadi sasaran Taliban karena afiliasi mereka dengan Amerika Serikat.

Deplu berencana membuat program pengungsi "Prioritas Dua", yang mencakup warga Afganistan yang bekerja untuk proyek-proyek yang didanai AS dan untuk badan-badan non-pemerintah dan media yang berbasis di AS, menurut laporan Reuters, 3 Agustus 2021.

Program itu, yang menurut Departemen Luar Negeri dapat membantu ribuan warga Afganistan, muncul saat pertempuran meningkat di Afganistan menjelang penyelesaian penarikan pasukan AS pada akhir bulan ini, dengan Taliban terus maju untuk merebut ibu kota provinsi utama.

Presiden Joe Biden telah menghadapi tekanan dari anggota parlemen dan kelompok advokasi untuk membantu warga Afganistan yang menghadapi risiko pembalasan Taliban karena hubungan mereka dengan Amerika Serikat selama perang 20 tahun.

Program ini berlaku untuk warga Afganistan yang tidak memenuhi syarat untuk program Visa Imigrasi Khusus (SIV) yang mencakup penerjemah dan orang lain yang bekerja untuk pemerintah AS, dan keluarga mereka.

Advertising
Advertising

Sekitar 400 pemohon SIV yang visanya dalam tahap akhir pemrosesan bersama anggota keluarga mereka, telah tiba dalam beberapa hari terakhir pada awal upaya evakuasi yang dijuluki "Operation Allies Refuge" yang dapat mencakup sebanyak 50.000 orang atau lebih, Reuters melaporkan.

Mereka yang bekerja pada proyek yang didanai AS dan warga Afganistan yang dipekerjakan oleh organisasi media atau organisasi non-pemerintah (LSM) yang berbasis di AS, adalah termasuk di antara mereka yang memenuhi syarat untuk program tersebut, kata Departemen Luar Negeri.

Mereka harus dirujuk oleh agen AS atau pegawai warga AS paling senior di LSM atau organisasi media yang berkantor pusat di Amerika Serikat.

Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika orang-orang berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afganistan, Pakistan 14 Juli 2021.[REUTERS / Abdul Khaliq Achakzai]

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat berkewajiban untuk memastikan bahwa AS memenuhi komitmen kepada mereka yang secara khusus mempertaruhkan diri mereka dan keluarganya untuk membantu AS.

Setelah mereka mendaftar, warga Afganistan akan dihubungi melalui email untuk memberi tahu mereka bahwa mereka berada dalam sistem pemerintah AS dan kemudian harus keluar dari Afganistan ke negara ketiga, di mana mereka akan menunggu 12 hingga 14 bulan untuk pemrosesan aplikasi mereka, kata pejabat.

"Kami menyadari bahwa...sangat sulit bagi warga Afganistan untuk mendapatkan visa ke negara ketiga atau dalam beberapa kasus menemukan cara untuk memasuki negara ketiga," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Pejabat AS terus meninjau situasi di lapangan di Afganistan dan perencanaan semacam itu akan dikembangkan, kata Price.

"Kami sudah berdiskusi dengan negara-negara tetangga, serta (badan pengungsi PBB), untuk bersiap menghadapi kemungkinan arus keluar," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri yang memberi tahu wartawan dengan syarat anonim, menambahkan bahwa penting bahwa perbatasan Pakistan dengan Afganistan tetap terbuka, sementara yang lain mungkin melakukan perjalanan ke Turki melalui Iran.

Iran dan Pakistan telah meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan mereka, mempersulit warga Afganistan yang mencoba memanfaatkan program untuk menyeberang, kata Bill Frelick, direktur divisi hak pengungsi dan migran Human Rights Watch.

Baca juga: Pilot Afganistan Diincar Taliban, Pemerintah Cemas Gerilyawan Bakal Rebut Kabul

REUTERS

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

5 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

6 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

8 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

9 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

9 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

10 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

15 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya