Anwar Ibrahim Ajukan Mosi Tidak Percaya Desak PM Muhyiddin Yassin Mundur

Jumat, 30 Juli 2021 13:30 WIB

Anwar Ibrahim. REUTERS/Lim Huey Teng

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi dan presiden PKR Datuk Seri Anwar Ibrahim pada Kamis telah mengirim surat yang menyatakan niatnya untuk mengajukan mosi tidak percaya di Dewan Rakyat untuk mencopot Tan Sri Muhyiddin Yassin, mengklaim perdana menteri telah kehilangan kepercayaan mayoritas anggota parlemen.

Dalam surat kepada Ketua Dewan Rakyat, Datuk Azhar Azizan Harun, Anwar Ibrahim mengatakan dia mewakili anggota parlemen setelah pernyataan Istana Negara yang mengatakan Yang di-Pertuan Agong tidak setuju untuk mencabut Undang-undang Darurat Nasional seperti yang diklaim oleh pemerintah, dikutip dari Malay Mail, 30 Juli 2021.

Sebelumnya, Anwar Ibrahim dalam konferensi pers mendesak Muhyiddin Yassin mengundurkan diri menyusul pernyataan tersebut, tetapi disela oleh pengumuman bahwa parlemen akan di-lockdown untuk penyaringan Covid-19 massal.

"Kami telah mengambil sikap untuk mengatakan bahwa kami telah kehilangan kepercayaan pada Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin, anggota Parlemen Pagoh, dan dia harus segera mengosongkan posisinya sebagai Perdana Menteri sesuai dengan Konstitusi Federal," kata Anwar.

"Ada dua hal yang ingin saya tambahkan, (pemerintah) menolak segala bentuk pemungutan suara karena mereka tahu bahwa mereka telah kehilangan kepercayaan dari anggota parlemen.

Advertising
Advertising

"Kedua," kata Anwar, "setelah pernyataan Kerajaan dikeluarkan, mereka masih membangkang dan masih mencari-cari trik, oleh karena itu kita tidak bisa menunggu."

Sebelum Anwar Ibrahim melanjutkan konferensi pers, ia terpaksa berhenti sejenak karena pengumuman skrining Covid-19 massal untuk semua anggota parlemen, pejabat dan pekerja.

"Ini adalah trik yang saya maksud. Mereka bisa melakukan tes massal tanpa mempersulit proses parlemen. Jadi bagi kami anggota parlemen, mayoritas kami menemukan bahwa Tan Sri Muhyiddin dipecat, dicopot dari posisinya sebagai perdana menteri," katanya.

Anwar juga menyerukan pengunduran diri Ketua Dewan Rakyat Azhar dan menteri hukum de facto Datuk Seri Datuk Seri Takiyuddin Hassan atas kesalahan mereka menyusul pernyataan yang dikeluarkan oleh Istana Negara sebelumnya hari ini.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah meminta warga Malaysia untuk mematuhi Perintah Kontrol Gerakan (lockdown) pemerintah mulai Rabu, 18 Maret 2020.[Bernama/Astroawani]

Istana Negara merilis pernyataan dari Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah, di mana dia mengatakan tidak memberikan persetujuan kerajaan yang secara konstitusional diperlukan untuk mencabut UU Darurat Nasional Covid-19.

Raja Malaysia mengatakan bahwa pengumuman Takiyuddin di Parlemen akibatnya prematur dan tidak akurat.

Perselisihan Muhyiddin Yassin dengan Kerajaan telah mendorong sekutunya agar ia mengundurkan diri.

The Straits Times melaporkan sekutu Tan Sri Muhyiddin sendiri, meminta agar dia mundur setelah istana mengeluarkan pernyataan di pagi hari berisi teguran dari Raja Malaysia yang jarang terjadi.

Perdana Menteri, sementara itu, bersembunyi dengan para penasihat dekat di kabinet serta Jaksa Agung di kediamannya.

"PM diberitahu bahwa situasinya menjadi terlalu kacau dan tidak dapat dipertahankan," kata seorang sumber yang mengetahui diskusi tersebut kepada The Straits Times.

Namun, menurut sumber yang dekat dengan Perdana Menteri, Muhyiddin tetap membela diri, mengatakan Konstitusi mewajibkan Raja untuk bertindak sesuai dengan saran pemerintah.

"Dia bersikukuh. Dia telah melakukan segalanya sesuai dengan Konstitusi," kata seorang pejabat tinggi pemerintah.

Raja Malaysia Sultan Abdullah dikabarkan kecewa dengan pemerintah Perikatan Nasional Muhyiddin Yassin karena memutuskan mencabut UU Darurat Nasional Covid-19 Malaysia tanpa konsultasi kerajaan dan tanpa dibahas di parlemen, The Edge Markets melaporkan.

Raja Malaysia memberlakukan keadaan darurat nasional atas saran Muhyiddin Yassin, yang mengatakan itu diperlukan untuk mengekang penyebaran Covid-19, tetapi para kritikus mengecam langkah itu dan menuduh perdana menteri berusaha mempertahankan kekuasaan di tengah mayoritas tipis.

Baca juga: Raja Malaysia Kecewa PM Muhyiddin Yassin Cabut Darurat Nasional Tanpa Izin

MALAY MAIL | THE STRAITS TIMES | THE EDGE MARKETS

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

7 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

5 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya