Pelaku Penembakan di Atlanta Bersaksi di Pengadilan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Juli 2021 20:30 WIB

Pemandangan Gold Spa setelah terjadinya aksi penembakan mematikan di tiga spa di Atlanta, Georgia, AS, 17 Maret 2021. Dalam aksi penembakan di tiga spa tersebut, diketahui dilakukan Robert Aaron Long berusia 21 tahun. REUTERS/Dustin Chambers

TEMPO.CO, Jakarta - Robert Aaron Long, 22 tahun, pada Selasa, 27 Juli 2021, menyatakan diri bersalah dalam sebuah aksi penembakan di Atlanta, Amerika Serikat. Kasus penembakan massal yang menewaskan empat orang ini, telah menimbulkan waswas pada kelompok Asia-Amerika.

Di persidangan, Long mengaku seorang pecandu sex. Dia rencananya akan dikirim ke Atlanta untuk menjalani proses peradilan lebih lanjut atas empat dakwaan pembunuhan yang dikenakan padanya. Korban penembakan ini adalah warga Amerika keturunan Asia.

Jaksa wilayah telah memberikan sinyalemen akan menuntut pula Long dengan ujaran kebencian dan hukuman mati.

Advertising
Advertising

Robert Aaron Long, 21 tahun, dari Woodstock di Cherokee County berpose dalam foto penjara setelah dia ditahan oleh Kantor Sheriff Crisp County di Cordele, Georgia, AS 16 Maret 2021.[REUTERS]

Long muncul di peradilan dengan kemeja putih berkancing warna putih dengan kerah terbuka dan potongan rambut mohawk. Dia menyatakan diri bersalah atas empat pembunuhan di sebuah tempat spa di kabupaten Cherokee, sekitar 64 kilometer dari utara Atlanta.

Wajah Long tampak muram di persidangan. Dia menyatakan persetujuannya dengan kemungkinan hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bebas bersyarat atas dakwaan pembunuhan, ditambah 35 tahun lagi untuk dakwaan lain.

Pembunuhan massal yang dilakukan Long terjadi pada 16 Maret 2021 saat Amerika Serikat sedang di kecamuk wabah virus corona. Long menjelaskan bagaimana dia membeli sebuah senjata api dan sebotol minuman keras, lalu berusaha bunuh diri sebelum membuat kekacauan di industri sex Amerika Serikat.

Long juga menceritakan di pengadilan, dua minggu sebelum penembakan dia diusir dari rumah orang tuanya. Dia pun merasa putus asa dalam mengendalikan kecanduan seksualnya.

Pada 16 Maret 2021, Long memutuskan mengunjungi sebuah tempat spa untuk menerima pelayanan sex dan berharap bisa cukup membenci dirinya sendiri dengan berusaha melakukan bunuh diri.

Baca juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di Amerika, Seorang Anak Kecil Tewas

Sumber: Reuters

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

3 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

8 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

9 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

12 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

12 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

16 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

17 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

19 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

21 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya