Top 3 Dunia: Panduan PPKM dari WHO, Setelah Banjir Kini Topan di Cina

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 Juli 2021 06:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia sepanjang hari kemarin, Minggu, 25 Juli 2021 dimulai dari panduan WHO tentang PPKM darurat. Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan PPKM darurat diperpanjang.

Berita lainnya adalah Cina yang sedang dilanda topan In-fa sehingga menyebabkan penerbangan di Shanghai dibatalkan, dan Pentagon yang menyatakan tugas pertama tentara Afganistan bukan membebaskan wilayah yang dikuasai Taliban. Berikut selengkapnya:

1. Indonesia Akan Tentukan Kelanjutan PPKM Darurat, Ini Panduan dari WHO

Indonesia akan mengumumkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Ahad ini, 25 Juli 2021. Pengumuman tersebut akan menentukan apakah PPKM darurat akan dilonggarkan seperti target Presiden Joko Widodo atau sebaliknya, malah diperketat.

Apabila mengacu pada panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengetatan ataupun pelonggaran PPKM darurat tidak boleh dilakukan sembarangan. Berbagai indikator harus dipertimbangkan mulai tingkat penularan, kesiapan sistem kesehatan nasional, serta kesejahteraan masyarakat.

"PPKM harus terus disesuaikan secara berkelanjutan berdasarkan intensitas penularan dan kapasitas sistem kesehatan, baik di tingkat pusat maupun daerah...Publik perlu dilibatkan sebelum perubahan diberlakukan," sebagaimana dikutip dari panduan PPKM WHO yang dipublikasikan pada akhir 2020 lalu.

Untuk mempermudah negara atau daerah dalam menentukan PPKM seperti apa yang harus diberlakukan, WHO membuat panduan lima tingkatan PPKM. Tiap tingkatan mengacu pada indikator yang telah disebutkan sebelumnya, namun dilengkapi dengan langkah serta situasi yang perlu dipertimbangkan. Berikut detilnya:

PPKM Level 0 bisa diberlakukan apabila tidak ada transmisi COVID-19 selama 28 hari. Sistem kesehatan nasional harus tetap siaga, namun tidak perlu ada pembatasan terhadap kegiatan publik sehari-hari.

Pada level ini, pemerintah atau otoritas kesehatan harus bisa memastikan kemunculan kasus baru bisa dideteksi dan direspon sedini mungkin. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah memperbanyak stok obat-obatan, mempersiapkan perlatan medis, melatih petugas medis, dan memberikan panduan respon ke publik.

Di tingkat individu, warga bisa diminta untuk tetap menyediakan alat pelindung diri selama berkegiatan mulai dari hand sanitizer hingga masker. Dengan begitu, ketika level naik, warga sudah siap meresponnya.

PPKM level 1 berlaku apabila kasus COVID-19 muncul dalam jumlah kecil pada rentang 28 hari. Tujuannya, untuk memastikan kemunculan kasus tidak melewati kluster awal dan berkembang pesat.

Di level ini, pemerintah harus mulai menggenjot deteksi kluster, investigasi, dan pelacakan kontak COVID-19. Selain itu, Individu harus memenuhi protokol kesehatan dasar mulai dari menjaga jarak fisik, memakai masker, rajin membersihkan tangan, kurangi berpergian, dan hindari tempat ramai.

Kegiatan publik sehari-hari seperti sekolah, bisnis, pariwisata, tetap diperbolehkan buka selama protokol kesehatan diberlakukan di lokasi masing-masing.

Fokus PPKM level 2 adalah mengurangi pertemuan sosial/ publik sebanyak mungkin tanpa harus menutup jasa-jasa yang ada. Berbagai bisnis, sekolah, ataupun jasa tetap diperbolehkan buka selama protokol kesehatan diberlakukan, namun School & Work From Home (WFH) direkomendasikan.

Jumlah peserta pertemuan sosial/ publik juga dikurangi di PPKM level 2. Dengan begitu, penularan di komunitas bisa dicegah. Sebagai contoh, Malaysia berencana hanya akan memperbolehkan warga yang sudah tervaksin penuh untuk berkumpul di ruang publik.

Selengkapnya baca di sini.

<!--more-->

2. Setelah Banjir Hebat, Cina Kini Dilanda Bencana Topan In-fa

Sejumlah penerbangan di Shanghai, Cina terpaksa dibatalkan setelah topan In-fa melanda wilayah ini pada Minggu, 25 Juli 2021. Angin topan juga membuat kereta bawah tanah menangguhkan perjalanan.

Advertising
Advertising

Angin topan In-fa pertama kali melanda distrik Putuo di kota Zhoushan, sebuah pelabuhan utama di provinsi pantai timur Zhejiang, pada Minggu dinihari pukul 12:30 malam, seperti dikutip dari CCTV.

Badai melanda Cina tengah yang masih belum pulih akibat diterjang banjir besar yang menewaskan sedikitnya 58 orang. Banjir juga memutus aliran listrik dan memaksa relokasi lebih dari 1 juta orang.

"Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan jiwa dan harta benda, melakukan segalanya untuk meminimalkan kerugian bencana serta berusaha agar tak ada korban tewas dan sedikit kerugian ekonomi," kata Yuan Jiajun dari Partai Komunis provinsi Zhejiang.

Badan Meteorologi sebelumnya mengatakan topan bergerak dengan kecepatan 15 kilometer per jam. Kecepatan topan In-fa mencapai 38 meter per detik. Angin topan In-fa melewati Shanghai dan terus bergerak menuju provinsi Jiangsu.

Pemerintah Zhejiang lalu menutup sekolah dan pasar serta menutup lalu lintas jalan saat diperlukan untuk mengatasi bencana angin topan ini.

Kota Shanghai yang didiami oleh 26 juta orang penduduk, dan Kota Hangzhou di selatan membatalkan penerbangan masuk dan keluar mulai Sabtu. Banyak layanan kereta api di wilayah tersebut juga dihentikan.

Pemerintah Shanghai mengatakan akan memperlambat kereta bawah tanahnya, sementara otoritas Hangzhou memperingatkan penduduk bahwa kereta bawah tanah akan ditangguhkan.

Banjir di Cina yang terjadi di Kota Zhengzhou pada pertengahan pekan lalu telah menewaskan 12 orang yang terjebak di kereta bawah tanah.

Baca di sini untuk berita selengkapnya.

<!--more-->

3. Pentagon: Tugas Pertama Tentara Afghanistan Bukan Merebut Wilayah dari Taliban

Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin menyampaikan bahwa tugas pertama tentara Afghanistan sekarang bukanlah merebut wilayah dari Taliban. Dikutip dari kantor berita Reuters, Austin mengatakan tugas pertama tentara Afghanistan adalah memperlamban momentum Taliban dulu. Jika itu beres, maka Afghanistan bisa mulai fokus merebut kembali wilayah yang diduduki Taliban.

"Terlepas apakah strategi ini bisa menghentikan Taliban atau tidak, saya pikir hal pertama yang harus Afghanistan lakukan adalah memperlamban momentum ekspansi Taliban," ujar Austin, Ahad, 25 Juli 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, perginya tentara Amerika dari Afghanistan membuat Taliban kian agresif memperluas wilayah kekuasaannya. Mereka memilih untuk melanggar kesepakatan damai yang diteken bersama Afghanistan dan Amerika tahun lalu.

Per berita ini ditulis, Taliban telah menguasai lebih dari 50 persen distrik Afghanistan. Mereka mengincar distrik-distrik penting, terutama di wilayah perbatasan, untuk memperkuat pengaruhnya dan juga memojokkan tentara Afghanistan.

Hal tersebut tak ayal membuat warga Afghanistan khawatir akan keselamatan mereka. Mereka takut menjadi subjek kekerasan Taliban yang memiliki pandangan esktrim soal Islam Sunni. Di sisi lain, Taliban juga anti terhadap warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk Amerika.

Austin mengatakan bahwa Afghanistan bekerja keras untuk merespon situasi tersebut. Perkembangan terbaru, kata Austin, Afghanistan tengah mengkonsolidasikan kekuatannya di wilayah-wilayah penting seperti Kabul dan infrastruktur vital.

Apakah strategi itu akan berhasil atau tidak, Austin tidak tahu. Walau begitu, Austin menyatakan dirinya percaya Afghanistan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk membuat perubahan. "Kita lihat saja apa yang akan terjadi."

Untuk membantu Afghanistan bertahan dari serangan Taliban, Pemerintah Amerika telah menyiapkan sejumlah langkah. Salah satunya adalah dana darurat sebesar US$100 juta. Dana itu dianggarkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat para penyintas pertempuran Afghanistan - Taliban beberapa pekan terakhir.

Selengkapnya baca di sini.

DEWI | ISTMAN| REUTERS | CNA | WHO

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

13 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya