TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin menyampaikan bahwa tugas pertama tentara Afghanistan sekarang bukanlah merebut wilayah dari Taliban. Dikutip dari kantor berita Reuters, Austin mengatakan tugas pertama tentara Afghanistan adalah memperlamban momentum Taliban dulu. Jika itu beres, maka Afghanistan bisa mulai fokus merebut kembali wilayah yang diduduki Taliban.
"Terlepas apakah strategi ini bisa menghentikan Taliban atau tidak, saya pikir hal pertama yang harus Afghanistan lakukan adalah memperlamban momentum ekspansi Taliban," ujar Austin, Ahad, 25 Juli 2021.
Seperti diberitakan sebelumnya, perginya tentara Amerika dari Afghanistan membuat Taliban kian agresif memperluas wilayah kekuasaannya. Mereka memilih untuk melanggar kesepakatan damai yang diteken bersama Afghanistan dan Amerika tahun lalu.
Per berita ini ditulis, Taliban telah menguasai lebih dari 50 persen distrik Afghanistan. Mereka mengincar distrik-distrik penting, terutama di wilayah perbatasan, untuk memperkuat pengaruhnya dan juga memojokkan tentara Afghanistan.
Hal tersebut tak ayal membuat warga Afghanistan khawatir akan keselamatan mereka. Mereka takut menjadi subjek kekerasan Taliban yang memiliki pandangan esktrim soal Islam Sunni. Di sisi lain, Taliban juga anti terhadap warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk Amerika.
Baca Juga:
Komando Afganistan tiba untuk memperkuat pasukan keamanan di Faizabad, ibu kota provinsi Badakhshan, setelah Taliban merebut distrik lingkungan Badakhshan baru-baru ini, 4 Juli 2021. [Kementerian Pertahanan Afganistan//Handout via REUTERS]
Austin mengatakan bahwa Afghanistan bekerja keras untuk merespon situasi tersebut. Perkembangan terbaru, kata Austin, Afghanistan tengah mengkonsolidasikan kekuatannya di wilayah-wilayah penting seperti Kabul dan infrastruktur vital.
Apakah strategi itu akan berhasil atau tidak, Austin tidak tahu. Walau begitu, Austin menyatakan dirinya percaya Afghanistan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk membuat perubahan. "Kita lihat saja apa yang akan terjadi."
Untuk membantu Afghanistan bertahan dari serangan Taliban, Pemerintah Amerika telah menyiapkan sejumlah langkah. Salah satunya adalah dana darurat sebesar US$100 juta. Dana itu dianggarkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat para penyintas pertempuran Afghanistan - Taliban beberapa pekan terakhir.
Selain itu, Pemerintah Amerika juga menyiapkan legislasi untuk membantu pengungsian ribuan warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk kantor diplomatik Amerika, baik sebagai staf ataupun penerjemah. Legislasi tersebut berupa pemberian visa khusus kepada warga-warga terkait agar mereka bisa tinggal di Amerika dan tidak diburu Taliban.
Amerika juga masih melakukan serangan udara ke Taliban untuk membantu Afghanistan. Walau begitu, mereka tetap berkomitmen dengan rencana menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan.
Baca juga: Amerika dan Kanada Berupaya Lindungi Penerjemah Afganistan dari Taliban
REUTERS | ISTMAN MP