Coba Perlamban Ekspansi Taliban, Afghanistan Terapkan Jam Malam

Minggu, 25 Juli 2021 12:08 WIB

Tentara Nasional Afganistan (ANA) berpatroli di daerah dekat pos pemeriksaan yang direbut kembali dari Taliban, di distrik Alishing, provinsi Laghman, Afganistan, 8 Juli 2021.[REUTERS/Parwiz]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Afghanistan menerapkan kebijakan jam malam untuk memperlamban ekspansi Taliban. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, kebijakan tersebut diterapkan di 31 (dari total 34) provinsi Afghanistan.

"Jam malam akan berlaku dari pukul 22.00 hingga 04.00," ujar Deputi Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Ahmad Zia Zia, Ahad, 25 Juli 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, perginya tentara Amerika dari Afghanistan membuat Taliban kian agresif memperluas wilayah kekuasaannya. Mereka memilih untuk melanggar kesepakatan damai yang diteken bersama Afghanistan dan Amerika tahun lalu.

Per berita ini ditulis, Taliban telah menguasai lebih dari 50 persen distrik Afghanistan. Mereka mengincar distrik-distrik penting, terutama di wilayah perbatasan, untuk memperkuat pengaruhnya dan juga memojokkan tentara Afghanistan.

Hal tersebut tak ayal membuat warga Afghanistan khawatir akan keselamatan mereka. Mereka takut menjadi subjek kekerasan Taliban yang memiliki pandangan esktrim soal Islam Sunni. Di sisi lain, Taliban juga anti terhadap warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk Amerika.

Anggota Pasukan Khusus Afghanistan pergi setelah misi tempur melawan Taliban, di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui


Fahim Sadat, Kepala Departemen Hubungan Internasional di Universitas Kardan, menyatakan bahwa diberlakukannya jam malam adalah tanda situasi di Afghanistan kian serius. Pemerintah Afghanistan, kata Sadat, berusaha menunjukkan ke warga bahwa perang telah datang di dekat rumah mereka.

"Pemerintah Afghanistan ingin mengawasi dan membatasi pergerakan dari satu wilayah ke wilayah yang lain."

"Jam malam mengirim pesan ke lokasi-lokasi padat penduduk bahwa perang telah datang dan Afghanistan berharap warga dan berkontribusi semampu mungkin (dalam melawan Taliban)," ujar Sadat.

Pemerintah Daerah Parwan menyatakan siap mengikuti kebijakan jam malam. Juru bicara Pemda Parwan, Wahida Shahkar, mengatakan jam malam akan diberlakukan sebagai langkah antisipasi walaupun situasi wilayahnya aman sejauh ini.

Taliban, secara terpisah, menyatakan tidak akan ada damai di Afghanistan hingga ada negosiasi baru dan Presiden Ashraf Ghani turun dari jabatannya. "Kami tidak percaya terhadap monopoli kekuasaan di Afghanistan. Belajar dari pengalaman, pemerintahan yang monopolistik adalah pemerintahan yang buruk," ujar juru bicara Taliban Suhail Shaheen.

Baca juga: Amerika Serikat Kucurkan Dana Darurat untuk Pengungsi Afganistan Rp 1,4 T

AL JAZEERA | ISTMAN MP

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

14 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya