TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat, 23 Juli 2021, memberikan pengesahan untuk pengucuran dana darurat sampai USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) guna memenuhi kebutuhan tak terduga para pengungsi terkait kondisi yang saat ini terjadi di Afganistan.
Biden juga akan menolong dengan mempercepat proses pengajuan visa bagi pemohon dari Afganistan. Selain dana darurat USD 100 juta tersebut, Gedung Putih mengatakan Biden juga setuju menggelontorkan dana USD 200 juta dalam bentuk pemberian layanan dan pengadaan barang untuk badan-badan pemerintah Amerika Serikat guna memenuhi kebutuhan para pengungsi Afganistan.
Anggota Pasukan Khusus Afganistan salat di jalan raya sebelum misi tempur melawan Taliban, di Provinsi Kandahar, Afganistan, 11 Juli 2021. [REUTERS/Danish Siddiqui]
Amerika Serikat sekarang ini sedang mempersiapkan imunisasi vaksin virus corona bagi ribuan warga Afganistan yang mengajukan visa suaka ke Amerika Serikat. Rencananya, gelombang pertama evakuasi warga Afganistan yang mengajukan visa ke Amerika Serikat akan diterbangkan sebelum akhir bulan ini ke Fort Lee, yakni sebuah pangkalan militer Amerika di Virginia. Di Fort Lee tersebut, para pengungsi akan menunggu sebelum keputusan akhir dijatuhkan atas status permohonan visa mereka.
Pentagon pada Senin, 19 Juli 2021, mengatakan ada sekitar 2.500 warga Afganistan yang akan di bawa ke fasilitas tersebut, yang letaknya sekitar 48 kilometer dari selatan Richmond. Pemerintah Biden sekarang ini sedang mengevaluasi fasilitas Amerika Serikat lainnya di dalam negeri dan luar negeri, di mana para pemohon visa dan keluarga mereka bisa diakomodasi.
Rencananya, visa khusus imigran akan diberikan kepada para pengungsi Afganistan, yang bekerja sebagai penerjemah atau pekerjaan lainnya untuk pemerintah Amerika Serikat setelah invasi yang dipimpin Amerika Serikat ke Afganistan pada 2001 silam. Sumber di Pemerintah Amerika Serikat menyebut ada sekitar 18 ribu aplikasi yang sedang diproses.
Baca juga: Jenderal AS: Taliban Menguasai Separuh Pusat Distrik Afganistan
Sumber: Reuters