Presiden Joe Biden Janji Amerika Tetap Bantu Afghanistan Lawan Taliban

Minggu, 25 Juli 2021 11:06 WIB

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden menyakinkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bahwa mereka tetap akan menerima bantuan dari Negeri Paman Sam. Hal tersebut disampaikan oleh Joe Biden menyusul rampungnya penarikan pasukan dan makin ganasnya ekspansi Taliban di Afghanistan.

Biden juga mendukung pernyataan Ghani bahwa Taliban tidak memenuhi klaimnya soal mendukung negosiasi damai. Menurut Biden, hal itu penting untuk mengakhiri ketegangan yang terjadi di Iran beberapa waktu terakhir.

"Presiden Joe Biden telah menyatakan kepada Presiden Ghani bahwa Amerika akan tetap memberikan bantuan dan berkomunikasi secara diplomatis untuk mendukung kesepakatan politis yang adil dan berkelanjutan," ujar pernyataan pers Gedung Putih, Ahad, 25 Juli 2021.

Salah satu bantuan yang disiapkan administrasi Joe Biden untuk Afghanistan adalah dana darurat sebesar US$100 juta. Dana itu dianggarkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat para penyintas pertempuran Afghanistan - Taliban beberapa pekan terakhir.

Konvoi Pasukan Khusus Afghanistan saat misi penyelamatan seorang polisi yang dikepung oleh militan Taliban, di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui


Selain itu, administrasi Joe Biden juga menyiapkan legislasi untuk membantu pengungsian ribuan warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk kantor diplomatik Amerika, baik sebagai staf ataupun penerjemah. Legislasi tersebut berupa pemberian visa khusus kepada warga-warga terkait agar mereka bisa tinggal di Amerika dan tidak diburu Taliban.

Perihal apakah akan ada bantuan dalam hal militer, rencana tersebut belum ada sejauh ini. Amerika tetap berkomitmen dengan rencana penarikan pasukannya terlepas hal itu membuat Afghanistan rentan diserang kelompok pemberontak Taliban.

Per berita ini ditulis, Taliban telah menguasai lebih dari 50 persen distrik Afghanistan. Mereka mengincar distrik-distrik penting, terutama di wilayah perbatasan, untuk memperkuat pengaruhnya dan juga memojokkan tentara Afghanistan.

Para warga Afghanistan telah menyuarakan kekhawatirannya soal ekspansi Taliban yang begitu cepat. Mereka khawatir menjadi subjek kekerasan Taliban yang memiliki pandangan ekstrim soal Islam Sunni.

Baca juga: Amerika dan Kanada Berupaya Lindungi Penerjemah Afganistan dari Taliban

REUTERS | ISTMAN MP





Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

9 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

2 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

2 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

3 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

6 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya