Rekan Eks Tentara Kolombia Yakin Ada Konspirasi dalam Pembunuhan Presiden Haiti

Rabu, 14 Juli 2021 11:00 WIB

Matias Gutierrez, mantan tentara profesional yang dipanggil untuk menjadi bagian dari komando khusus Kolombia yang kemudian terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise dan yang tidak dapat melakukan perjalanan ke negara itu karena terinfeksi penyakit coronavirus (COVID- 19), menunjukkan foto di ponselnya saat wawancara dengan Reuters di Bogota, Kolombia 12 Juli 2021. [REUTERS/Luisa Gonzalez]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan tentara Kolombia yang direkrut untuk bergabung dengan sekelompok orang Kolombia yang dituduh terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise pekan lalu mengatakan orang-orang itu dikontrak untuk memberikan keamanan, bukan untuk membunuh.

Pihak berwenang Haiti mengatakan Presiden Jovenel Moise dibunuh Rabu pagi oleh pembunuh asing terlatih: 26 orang Kolombia dan dua orang Amerika-Haiti. Delapan belas orang telah ditangkap, sementara tiga lainnya tewas.

Dikutip dari Reuters, 14 Juli 2021, Matias Gutierrez, pensiunan penembak jitu pasukan khusus dan ayah dari empat anak, mengaku akan melakukan perjalanan ke Haiti dengan kelompok itu bulan lalu jika dia tidak dinyatakan positif Covid-19.

"Jika saya pergi, saya mungkin akan terlibat dalam hal yang sama dengan pasukan komando, sayangnya," kata Gutierrez kepada Reuters pada Senin malam.

Matias Gutierrez, mantan tentara profesional yang dipanggil untuk menjadi bagian dari komando khusus Kolombia yang kemudian terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise dan yang tidak dapat melakukan perjalanan ke negara itu karena terinfeksi COvid-19, berbicara saat wawancara dengan Reuters di Bogota, Kolombia 12 Juli 2021. [REUTERS/Luisa Gonzalez]

Advertising
Advertising

Gutierrez, yang sekarang bekerja sebagai penjaga keamanan, mengatakan dia tahu orang-orang itu tidak terlibat dalam pembunuhan Jovenel Moise karena mereka terhormat. Mereka juga terlatih dalam cara menyerang target dan kemudian mundur jika itu adalah misi mereka yang sebenarnya, katanya.

"Itu bukan komando kami. Pasti ada konspirasi," kata Gutierrez. "Ekstraksi (taktik melarikan diri) mereka benar-benar kacau. Mengapa? Karena mereka tidak melakukan penyerangan, mereka mengawal sesuai permintaan untuk pasukan keamanan presiden."

Beberapa kerabat dan rekan dari Kolombia telah meragukan laporan pihak berwenang Haiti, mengatakan orang-orang itu dipekerjakan sebagai pengawal.

Gutierrez menunjukkan kepada Reuters obrolan Whatsapp di mana dia mengatakan diskusi tentang pekerjaan itu terjadi.

Orang-orang itu akan dibayar US$2.700 sebulan (Rp39 juta) untuk membantu melindungi Moise, katanya, dan diyakinkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang Haiti.

Upah itu adalah jumlah yang sangat besar untuk mantan tentara seperti Gutierrez, yang menghabiskan 21 tahun di ketentaraan, 14 di antaranya di pasukan khusus, sebelum pensiun pada tahun 2015. Pembayaran pensiunnya hanya 960.000 peso (sekitar Rp3,6 juta) per bulan, katanya.

"Anda pergi dengan harapan bahwa Anda sudah pensiun dan Anda dapat hidup dari pensiun, menikmati keluarga Anda seperti yang tidak dapat Anda lakukan selama 20 tahun," kata Gutierrez.

Mantan tentara Kolombia, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, berdiri di halaman rumah di Port-au-Prince, Haiti, dalam foto selebaran tak bertanggal yang diambil oleh Duberney Capador Giraldo, dan diperoleh Reuters 13 Juli 2021. [Jenny Carolina Capador Giraldo/Handout via REUTERS]

Dia dan istrinya memiliki anak keempat hanya sembilan bulan yang lalu, berharap Gutierrez akhirnya bisa menjadi ayah yang dia rindukan untuk anak-anaknya yang lebih besar.

"Saya tidak melihat anak-anak saya tumbuh dewasa," tambahnya. "Mereka tidak pernah melihat saya di rumah karena saya selalu berada di luar negeri, di area pertempuran."

Gutierrez mengatakan dia mengobrol dengan beberapa pria ketika mereka pertama kali tiba di Haiti. Rekan-rekan eks tentara Kolombia mengatakan kepadanya bahwa semuanya berjalan dengan baik dan mereka tinggal di sebuah rumah yang dekat dengan istana presiden Haiti.

Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti: Pelaku, Motif dan Misteri di Baliknya

REUTERS

Berita terkait

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

14 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

19 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

10 hari lalu

Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

33 hari lalu

YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.

Baca Selengkapnya

PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

41 hari lalu

PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak

Baca Selengkapnya

Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

41 hari lalu

Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Klaim Isu 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina Hoaks

42 hari lalu

Panglima TNI Klaim Isu 10 WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina Hoaks

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menepis adanya isu tentang 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Bantuan Pangan untuk Gaza, Tentara Bayaran, Kejahatan Perang Israel

43 hari lalu

Top 3 Dunia: Bantuan Pangan untuk Gaza, Tentara Bayaran, Kejahatan Perang Israel

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kedatangan bahan makanan di Gaza Utara yang telah diterima oleh warga wilayah kantong Palestina yang kelaparan

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

44 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya