Partai Perdana Menteri Abiy Ahmed Menang di Pemilu Parlemen Ethiopia

Minggu, 11 Juli 2021 12:00 WIB

Abiy Ahmed, Perdana Menteri Ethiopia. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kemakmuran di Ethiopia memenangkan suara mayoritas dalam pemilu parlemen, yang diumumkan komisi pemilihan umum pada Sabtu, 10 Juli 2021. Partai Kemakmuran adalah partai yang menggolkan Abiy Ahmed ke kursi Perdana Menteri Ethiopia dan kemenangan dalam pemilu parlemen ini memastikan Abiy berkuasa satu periode lagi di Ethiopia.

Abiy memuji pemilu parlemen yang diselenggarakan pada 21 Juni lalu sebagai pemilu pertama di Ethiopia yang berlangsung bebas dan adil setelah bertahun-tahun dikendalikan oleh pemerintahan represif. Akan tetapi pemilu parlemen Juni lalu itu, diboikot oleh seorang politikus oposisi, yang menyoroti perang di utara Tigray, kekerasan etnis dan adanya sejumlah tantangan dalam distribusi keperluan pemilu. Pemilu parlemen Ethiopia tidak bisa dilakukan di 3 dari total 10 wilayah di negara itu.

Menurut Wakil Komisi Pemilu Woubshet Ayele, Partai Kemakmuran memenangkan 410 dari total 436 kursi parlemen yang diperebutkan. Sedangkan Kepala Komisi Pemilu Birtukan Mideksa meyakinkan pihaknya telah menjalankan pemilu yang kredibel.

Advertising
Advertising

Seorang perempuan menggendong bayi saat mengantre untuk mendapatkan makanan, di sekolah dasar Tsehaye, yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. [REUTERS/ Baz Ratner]

Ketua oposisi Ethiopia Berhanu Nega mengatakan partainya, yakni Ethiopian Citizens for Social Justice, sudah mengajukan 207 komplain setelah otoritas lokal dan militan memblokade para pengamat pemilu di wilayah Amhara dan Peoples.

Pemilu parlemen ini merupakan ujian pertama bagi para pendukung Perdana Menteri Abiy, yang menjanjikan reformasi bidang politik dan ekonomi. Abiy menduduki kursi Perdana Menteri Ethiopia melalui koalisi pemerintahan pada 2018 lalu.

Dalam tempo sebulan sejak memegang kekuasaan di Ethiopia, Abiy mencabut larangan pada partai-partai oposisi, dia membebaskan puluhan ribu tahanan politik dan mengambil langkah-langkah untuk membuka pasar Ethiopia yang belum tereksplorasi.

Abiy sekarang ini menghadapi tekanan internasional terkait perang di Tigray dan tuduhan dari kelompok-kelompok HAM kalau pemerintahannya menarik beberapa kebebasan, namun tuduhan kelompok HAM itu dibantah Abiy.

Baca juga: 400 Ribu Warga Ethiopia di Tigray Kelaparan

Sumber: Reuters

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

9 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

15 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

1 hari lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

3 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

4 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

7 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

8 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya