TEMPO.CO, Jakarta - Kepala sementara PBB bidang bantuan, Ramesh Rajasingham, pada Jumat, 2 Juli 2021, memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa ada lebih dari 400 ribu warga Ethiopia di Tigray dalam kondisi kelaparan dan berpotensi menghadapi lebih banyak bentrok di kawasan, kendati sudah ada gencatan senjata sepihak oleh pemerintah federal.
Dewan Keamanan PBB sebelumnya telah melakukan rapat sejak meletupnya kerusuhan pada November 2020 lalu antara pasukan keamanan degnan militan TPLF. Dalam bentrokan itu, pasukan keamanan Ethiopia mendapat dukungan dari negara tetangganya Eritrea, sedangkan militan TPLF merupakan mantan anggota partai berkuasa di Tigray, Ethiopia.
Warga sipil mengendarai kereta di sepanjang jalan di kota Humera, Ethiopia, 1 Juli 2021. REUTERS/Stringer
Menurut Rajasingham, situasi kemanusiaan di Tigray telah memburuk secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir. Ada penambahan sekitar 50 ribu orang di wilayah itu, yang sekarang menderita kelaparan.
“Lebih dari 400 ribu orang diperkirakan sudah menderita kelaparan dan 1,8 juta orang lainnya menuju ke bencana kelaparan tersebut. Beberapa pihak bahkan menduga jumlah di lapangan lebih besar dari perkiraan. Ada sekitar 33 ribu anak-anak di Tigray dalam kondisi gizi buruk,” kata Rajasingham.
Sebelumnya pada Senin kemarin, 28 Juni 2021, Pemerintah Ethiopia menyatakan gencatan senjata unilateral, namun TPLF menyebut hal ini sebagai guyonan. Dilaporkan bentrokan masih terjadi di beberapa titik menyusul saat dunia internasional memberikan tekanan agar semua pihak yang bertikai menahan diri.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan Pemerintah Ethiopia harus memperlihatkan niat yang sungguh-sungguh menjadikan gencatan senjata ini untuk menyelesaikan bencana kemanusian. Setiap penolakan akses bantuan kemanusiaan bukan indikasi dari gencatan senjata, namun itu adalah sebuah pengepungan.
Sedangkan Duta Besar Ethiopia untuk Amerika Serikat Taye Atske Selassie Amde mengatakan tujuan dari gencatan senjata ini bukan pengepungan, namun untuk menyelamatkan nyawa. Gencatan senjata diharapkan bisa meningkatkan akses bantuan dan bisa mendorong negara-negara mitra Ethiopia untuk memberikan dukungan. Selain gencatan senjata, Pemerintah Ethiopia juga sekarang berharap bisa dilakukan dialog dengan pihak bertikai.
Baca juga: Ratusan Perempuan di Tigray Ethiopia Jadi Korban Perkosaan
Sumber: Reuters